Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Selasa, 4 Desember 2018 06:46 WIB

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua menurunkan tim untuk menyelidiki informasi pembunuhan terhadap pekerja proyek PT Istaka Karya yang sedang bekerja membangun proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.

Baca juga: Tokoh Papua Kecam Aksi Represif Polisi Saat Demo 1 Desember

Kepala bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi itu. "Kami selalu siap melakukan evakuasi terhadap para korban dan menangkap para pelaku," kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Senin malam, 3 Desember 2018.

Ahmad menuturkan pihaknya menerima informasi dari masyarakat mengenai pembunuhan itu pada Senin, 3 Desember 2018 sekitar pukul 15.30 WIT. Dari informasi itu diketahui pembunuhan terdaap pekerja proyek Istaka Karya terjadi pada Ahad, 2 Desember 2018 di lokasi tempat mereka bekerja.

Sebelum pembunuhan terjadi, kata Ahmad, berdasarkan informasi yang diterima, pada Sabtu, 1 Desember 2018 sekitar pukul 20.30, Cahyo yang bertugas sebagai Project Manager PT Istika Karya paket pembangunan jembatan Habema-Mugi, mendapat telepon dari nomor yang biasa dipegang oleh Jhoni yang merupakan Koordinator lapangan PT Istika Karya pengerjaan proyek pembangunan jembatan itu. Cahyo tidak paham dengan maksud pembicaraan orang yang menelepon tersebut.

Baca juga: Polres Surabaya Amankan 233 Mahasiswa Papua karena Dugaan Ancaman

Jhoni terakhir melakukan komunikasi melalui sms dengan PPK satuan kerja PJN IV PU Binamarga wilayah Habema-Kenyam, Monang Tobing pada 30 November 2018.

Advertising
Advertising

Sementara itu, kata Ahmad, informasi dari pos Satgaspamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena, pada 30 November 2018 pukul 04.00, tercatat satu mobil ran strada dengan inisial sopir MS bermuatan BBM Solar menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi dengan membawa lima orang pegawai dan tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30.

Pada Minggu dinihari, pukul 02.00, dua mobil menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya. Malam hari, pukul 20.00, satu mobil Strada kembali ke Wamena. Dan pada Senin 3 Desember 2018 satu mobil Strada kembali melanjutkan dari Wamena ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga.

Menurut Ahmad, dari informasi bahwa satu mobil strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena. Informasi itu diterima pada Senin 3 Desember 2018 pukul 15.30 WIT. Setelah mendapat informasi itu, personel gabungan dari Polri dan TNI yang dipimpin Kepala Bagian Ops Polres Jayawijaya, AKP. R.L. Tahapary bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga. "Namun saat tiba di kilo meter 46, tim bertemu dengan salah 1 mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan di blokir oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)," ujar Ahmad.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

12 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya