Masjid Terpapar Radikalisme, dari Level Rendah ke Tinggi

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 22 November 2018 10:20 WIB

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Nahdlatul Ulama merilis penelitian yang menyebut ada 41 masjid di lingkungan pemerintah terpapar radikalisme. Peneliti P3M NU, Agus Setia Budi, mengatakan ada tiga topik konten radikal di masjid-masjid tersebut. "Ada level rendah, level sedang, dan level tinggi," kata Agus saat dihubungi Tempo, Kamis, 22 November 2018.

Baca juga: Soal Masjid Terpapar Radikalisme, Hidayat: Seharusnya Tak Diumbar

P3M NU melakukan penelitian terhadap sejumlah masjid, 35 masjid di kementerian, 37 masjid di BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan 28 masjid di lembaga negara. Penelitian dilakukan pada 29 September-21 Oktober 2017, dengan merekam secara audio dan video khotbah Jumat selama periode tersebut.

Agus mengatakan ada berapa konten radikal level rendah yang sering dipaparkan di masjid-masjid ini. Konten tersebut di antaranya seperti sikap menyindir agama lain, sikap hanya kelompoknya yang benar, serta sikap negatif terhadap agama lain. "Ada juga konten radikal tingkat rendah seperti menerima sistem demokrasi tapi setuju dengan gagasan khilafah," katanya.

Pada konten level sedang, kata Agus, ada beberapa hal berbau radikal yang sering dipaparkan di masjid tersebut. Seperti, sikap terhadap agama lain, topik yang mengarah ke ujaran kebencian, serta sikap terhadap khilafah. "Sikap terhadap agama lain seperti memusuhi kelompok lain, menerima dengan terpaksa, serta menstigma agama lain," ucapnya.

Advertising
Advertising

Adapun, Agus mengatakan untuk konten radikal level tinggi lebih banyak didominasi topik ujaran kebencian. Topik tersebut lebih banyak berisikan hal seperti provokasi kebencian ke pemimpin nonmuslim, provokasi kaum kafir menyerang muslim, dan provokasi konspirasi Islam diserang berbagai kekuatan. "Ujaran kebencian lain juga seperti menghina orang kafir, menghina orang yang tidak percaya Allah, dan menghina orang yang ziarah kubur," tuturnya.

Baca juga: BIN Bina 50 Lebih Dai Terkait 41 Masjid Terpapar Radikalisme

Menurut Agus, tingginya gejala radikalisme di masjid-masjid kementerian, lembaga, dan BUMN ini menunjukkan kurang pedulinya pemerintah. Pemerintah, ucap dia, seharusnya dapat mengurangi dan mencegah gejala radikalisasi di masjid-masjid ini. "Pemerintah harusnya lebih peduli terhadap masjid-masjid yang membawa simbol negara seperti ini," katanya.

Berita terkait

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

3 hari lalu

Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

6 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

8 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

10 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

10 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

11 hari lalu

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

11 hari lalu

Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

Ivan Gunawan akan ke Uganda untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Bagaimana rute dari Indonesia ke Uganda?

Baca Selengkapnya

Sekilas Tentang Lebaran Basuki Hadimuljono, Salat Ied di Masjid PUPR hingga Berziarah ke Para Senior

18 hari lalu

Sekilas Tentang Lebaran Basuki Hadimuljono, Salat Ied di Masjid PUPR hingga Berziarah ke Para Senior

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merayakan Idul Fitri di Jakarta. Ia menunaikan salat Ied di Masjid As-Salam Kementerian PUPR.

Baca Selengkapnya

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

18 hari lalu

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

TEMPO CO, Lumajang - Bertarikh 6 April 2024, surat itu ditujukan kepada Ketua PBNU. Isinya, daftar nama dan tanda tangan 17 kiai Lumajang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Lumajang. Mereka menyatakan sikapnya karena terusik dan keberatan bila PCNU Kabupaten Lumajang dijadikan alat politik praktis untuk kepentingan pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Lumajang 2024.

Baca Selengkapnya