Tak Komentari Ketua PSI, Ini Sikap Yenny Wahid Soal Perda Syariah

Minggu, 18 November 2018 07:51 WIB

Anak mendiang Presiden RI ke-4 (almarhum) Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid (kanan), dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD (kiri), saat menyambut kedatangan calon wakil presiden Ma'ruf Amin di rumah keluarga Gus Dur, Ciganjur, Jakarta, 26 September 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Puteri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, menolak berkomentar soal kasus pelaporan yang membelit Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Yenny mengaku belum mendengar informasi utuh mengenai dilaporkannya Grace ke polisi lantaran menentang perda syariah.

"Saya baru pulang dari Prancis," kata Yenny dalam konferensi pers Deklarasi Perempuan Tangguh Pilih Jokowi atau Pertiwi di rumah pemenangan Jokowi Center di Jalan Mangunsarkoro 69, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 November 2018. Yenny berjanji akan melihat kasus itu lebih dulu.

Baca: Soal Perda Syariah, Grace Natalie Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) melaporkan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie ke Badan Reserse Kriminal Polri atas kasus dugaan penistaan agama. Dugaan penistaan agama itu diduga dilakukan Grace terkait pernyataannya yang menyatakan bahwa PSI tidak akan pernah mendukung peraturan daerah (perda) yang berlandaskan agama, seperti Perda Syariah dan Perda Injil demi mencegah terjadinya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindakan intoleransi di negeri ini.

Yenny menolak mengomentari laporan polisi PPMI yang melaporkan Grace tentang perda syariah, namun ia menegaskan sikapnya tak mendukung peraturan yang dinilainya diskriminatif. "Sikap kami sudah jelas." Peraturan yang diskriminatif akan mengerdilkan kelompok tertentu. Sehingga, menurut dia, tak boleh ada aturan hukum di Indonesia yang dibuat hanya untuk kepentingan tertentu.

Baca: Pelaporan Grace Natalie dan Polemik Perda Syariah di Indonesia

Yenny menilai peraturan yang akhirnya akan berpotensi memecah belah masyarakat berdasarkan kelompok, tidak sebaiknya ada di Indonesia. Sebab, alih-laih menertibkan, aturan itu malah akan merugikan.

Menurut Yenny, peraturan yang menjamin keadilan adalah yang menjunjung semangat Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan peraturan yang tidak memiliki semangat ideologi, kata Yenny, sudah pasti akan luntur dengan sendirinya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

PSI Jagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie Maju di Pilgub DKI

31 hari lalu

PSI Jagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie Maju di Pilgub DKI

PSI DKI Jakarta menjagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie sebagai calon gubernur DKI. Begini alasannya.

Baca Selengkapnya

Suara PSI 2,81 Persen Gagal Masuk Senayan, Kisah Kaesang 2 Hari Jadi Anggota Langsung Ketua Umum PSI

35 hari lalu

Suara PSI 2,81 Persen Gagal Masuk Senayan, Kisah Kaesang 2 Hari Jadi Anggota Langsung Ketua Umum PSI

PSI pada Pemilu 2024 meraih suara 2,81 persen hingga gagal lolos ke Senayan. Ini kisah Kaesang jadi Ketua Umum PSi setelah 2 hari jadi anggota.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

35 hari lalu

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

PSI kembali gagal masuk Senayan selama dua periode Pemilu, 2019 dan 2024. Perolehan suara partai bro dan sis pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Tak Lolos ke Senayan, Begini Respons Kaesang, Gibran hingga Grace Natalie

36 hari lalu

PSI Tak Lolos ke Senayan, Begini Respons Kaesang, Gibran hingga Grace Natalie

PSI hanya mendapat 4.260.169 suara nasional atau setara 2,81 persen dalam Pemilu 2024. Angka ini belum bisa menembus ambang batas parlemen.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Grace Natalie: PPP Saja Enggak Lolos

36 hari lalu

PSI Gagal Masuk Senayan, Grace Natalie: PPP Saja Enggak Lolos

PSI tak lolos senayan, Grace Natalie membandingkan dengan perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

36 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Raih Suara Terbanyak, Grace Natalie PSI Kandas Terganjal Ambang Batas

37 hari lalu

Meski Raih Suara Terbanyak, Grace Natalie PSI Kandas Terganjal Ambang Batas

Meski memperoleh suara terbanyak di Dapil Jakarta III, caleg PSI Grace Natalie gagal melenggang ke Senayan karena terganjal ambang batas parlemen.

Baca Selengkapnya

Sorotan terhadap PSI, Ulang Tahun KPU hingga Komentar Soal Pin Emas

39 hari lalu

Sorotan terhadap PSI, Ulang Tahun KPU hingga Komentar Soal Pin Emas

PSI merayakan ulang tahun ketua KPU Hasyim Asyari saat rekapitulasi suara

Baca Selengkapnya

Grace Natalie PSI Raup 193 Ribu Suara di Dapil Jakarta III, Kalahkan Sahroni dan Erwin Aksa

46 hari lalu

Grace Natalie PSI Raup 193 Ribu Suara di Dapil Jakarta III, Kalahkan Sahroni dan Erwin Aksa

Caleg PSI Grace Natalie tercatat memperoleh suara terbanyak di Dapil Jakarta III, mengalahkan politikus lainnya seperti Sahroni dan Erwin Aksa.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Ketidakakuratan Data dalam Sirekap Terjadi Tak Hanya di Satu Partai

51 hari lalu

KPU Sebut Ketidakakuratan Data dalam Sirekap Terjadi Tak Hanya di Satu Partai

KPU menyatakan Sirekap bukan penentu hasil resmi perolehan suara.

Baca Selengkapnya