Kata M.S. Kaban Soal Draft Koalisi Keumatan Tanpa Nama SBY

Selasa, 13 November 2018 15:33 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama dengan para kader Partai Demokrat mengangkat tangannya dalam perayaan ulang tahun ke-17 Partai Demokrat, di Jakarta, Senin, 17 September 2018. Dalam perayaan ulang tahun ke-17 ini, Partai Demokrat mengangkat tema "Utamakan Rakyat dan Bangun Politik yang Beradab". TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak tercantum dalam draf berjudul Memorandum of Understanding (MoU) Nota Kesepaham Antara Aliansi Partai Politik Keumatan dan Kebangsaan yang diajukan kepada calon presiden Prabowo Subianto. Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Malem Sambat (MS) Kaban, salah satu penyusun draf koalisi keumatan itu tidak menjelaskan apakah ini kesalahan administrasi semata atau karena alasan tertentu.

"Semestinya (nama SBY) ada (dalam draf)," kata MS Kaban, Senin malam, 12 November 2018.

Baca: Sandiaga Tampik Pernah Ditanya Yusril soal Draf ...

Terdapat dua draf aliansi keumatan. Yakni draf yang disebut oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan draf yang memperbarui. Juru bicara Front Pembela Islam Munarman mengatakan draf yang dibeberkan Yusril itu telah direvisi. "Itu bukan draf yang kami bahas. Draf itu enggak jadi dipakai," kata Munarman, Jumat, 9 November 2018.

Munarman mengatakan, draf dua halaman berisi lima poin kerja sama itu kurang komprehensif. Draf revisi, kata dia, disusun oleh tim yang terdiri dari sejumlah ulama menjadi lebih detail dan operasional. Salah satunya adalah Kaban. Tempo memperoleh salinan draf yang baru dari Kaban.

Baca: Yusril Sebut Alumni 212 Ikut Susun Tuntutan ...

Advertising
Advertising


Draf setebal tujuh halaman ini memuat delapan bab dan sepuluh pasal. Menurut Kaban draf ini telah diajukan ke pimpinan FPI Rizieq Shihab. Kini, penyusun drfa dan para ulama 212 menunggu waktu bertemu Prabowo untuk membahasnya. "Belum tahu kapan, karena beliau mungkin masih sibuk," ujar mantan Menteri Kehutanan ini.

Sama seperti draf koalisi keumatan sebelumnya yang dibeberkan Yusril, draf ini memuat pertimbangan kerja sama pemenangan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019. Ada enam poin pertimbangan yang semuanya menyebut pentingnya pemenangan pemilihan legislator antarpartai koalisi demi pengamanan kebijakan eksekutif di parlemen. "Aspek strategis Aliansi Keumatan dan Kebangsaan adalah saling kerja sama antarpartai politik dalam alokasi kursi legislatif," demikian tertulis dalam poin keempat pertimbangan.

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

3 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

5 jam lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

11 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

20 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

21 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

1 hari lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

1 hari lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya