Sosiolog Anggap Tampang Boyolali Isu Tak Substansial di Pilpres

Selasa, 6 November 2018 07:11 WIB

Demo Tampang Boyolali. Diambil dari cuplikan video Youtube.com/@Diezpung Chanel

TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Sunyoto Usman, menilai pidato Prabowo Subianto soal tampang Boyolali menambah panjang daftar peluang perisakan atau bullying terhadap calon presiden nomor urut 02 itu. Aksi perisakan tersebut bisa berasal dari kubu lawan atau langsung dari masyarakat.

Baca: Ribuan Orang Protes Candaan Prabowo Soal Tampang Boyolali

"Seperti kontroversi-kontroversi yang lalu, temanya menjatuhkan, enggak substansial," kata Sunyoto kepada Tempo pada Senin, 5 November 2018. Menurut Sunyoto, imbas pidato yang menuai polemik itu makin menihilkan edukasi politik dalam kontestasi pemilihan presiden 2019.

Kontroversi yang muncul dari pidato wajah Boyolali ini pun dianggap menggambarkan atmosfer pilpres 2019 tak memiliki muatan yang substansial. Dalam pandangan Sunyoto, pada pilpres kali ini, masyarakat jor-joran disuguhi oleh isu-isu dengan kualitas rendah. Temuan-temuan para capres untuk melawan kubu lawan pun ia nilai tidak relevan dengan kontestasi.

Serangan 'receh', menurut Sunyoto, dilakukan oleh kedua kubu. Terlepas dari kontroversi pidato Boyolali, ia mencontohkan serangan-serangan calon terhadap harga pasar kurang menggairahkan. Sebab, masing-masing capres hanya memaparkan temuan tanpa menyuguhi alternatif pemecahannya.

Advertising
Advertising

Baca: Tim Prabowo Duga Ada 3 Pelanggaran di Aksi Save Tampang Boyolali

"Enggak ada edukasi. Kesannya ini hanya saling menjatuhkan tanpa ada solusi," ucap Sunyoto. Situasi politik demikian pun dipandang tak jauh berbeda dengan kondisi pilpres 2014. Sama dengan 5 tahun lalu, masyarakat makin leluasa untuk mengeksplorasi hal-hal tidak substansial dari masing-masing calon.

Bila capres ingin meningkatkan kualitas kontestasi pilpres, Sunyoto mengimbau keduanya menyuguhkan program-program yang solutif. Jika hal itu tidak dilakukan, situasi yang sama akan dirasakan masyarakat sampai akhir masa pilpres pada April 2019.

"Akan berpotensi muncul konflik-konflik baru yang tak substansial seperti sekarang," katanya. Dampaknya, klaim terhadap nilai-nilai yang lebih demokratis itu akan dipertanyakan masyarakat.

Berita terkait

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

1 menit lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

4 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

6 jam lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

12 jam lalu

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

Wakil Perdana Menteri sekaligus pengganti PM Singapura Lawrence Wong mengajak Prabowo Subianto untuk foto bersama di Istana Bogor, Senin.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

Sejumlah partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran telah menyatakan akan bergabung dengan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

17 jam lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

20 jam lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

21 jam lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

22 jam lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya