4 Tahun Jokowi, Ini Kata Menkes Soal Kesehatan Ibu dan Anak

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 23 Oktober 2018 23:45 WIB

Menteri Kesehatan Nila Moeloek berbincang dengan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 17 September 2018. Sejumlah rumah sakit umum daerah di Jakarta menjerit karena tunggakan itu terakumulasi setiap bulan hingga berdampak besar pada kemampuan rumah sakit menyediakan obat untuk pasiennya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan kesehatan ibu dan anak terus membaik di pemerintahan 4 tahun Jokowi dan Jusuf Kalla. Salah indikatornya adalah kematian ibu dan anak.

"Angka kematiannya menurun," kata Moeloek di Sekretarian Negara, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018 terkait 4 tahun Jokowi-JK itu. Pada September 2018 tercatat 11.533 bayi meninggal. Angkanya menurun dari 2017 yang mencapai 27.875 bayi.
Baca : 4 Tahun Jokowi, Ini Kebijakan Pemerintah yang Dinilai Populis

Secara tren, angka kematian bayi terus menurun dalam empat tahun terakhir. Pada 2015 terdapat 33.278 bayi meninggal. Angkanya kemudian turun pada 2016 menjadi 32.007 bayi.

Sementara angka kematian ibu saat melahirkan hingga September 2018 sebanyak 2.355 ibu. Angka ini menurun dari 4.999 ibu di 2015; 4.912 di 2016; dan 4.295 di 2017.

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan juga meningkat. Jumlahnya mencapai 83,67 persen pada 2017. Presentasenya naik dari 80,61 persen di 2016 dan 78,43 persen di 2015.

Kesehatan anak yang membaik juga terlihat dari penurunan jumlah stunting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, terdapat 30,8 persen stunting. Jumlahnya menurun dari 2013 yang mencapai 37,2 persen.

Advertising
Advertising

Nila mengatakan pemerintah terus berupaya menangani stunting serta peningkatan kualitas gizi anak dan ibu hamil. Kementerian Kesehatan melakukan intervensi gizi spesifik. Program itu tak hanya berupa pemberian makanan tambahan tapi juga edukasi tentang pola hidup sehat serta menyediakan sarana seperti air bersih dan sanitasi.

Kementerian Kesehatan juga melakukan intervensi melalui imunisasi. Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi pada 2017 telah mencapai 92,04 persen, meningkat dari 91,6 persen pada 2016 dan 86,54 persen pada 2015. Tercatat sebanyak 3,9 jtua bayi yang telah diimunisasi lengkap.
Simak pula :
Tanggapan MUI Soal Video Pembakaran Bendera Tauhid di Garut

Nila mengatakan saat ini sudah ada 35 juta anak di pulau Jawa yang terlindung dari Rubella dan Campak. Sementara data di luar pulau tersebut masih dikumpoulkan.

Untuk mengatasi stunting, pemerintah juga memanfaatkan puskesmas keliling. Pemerintah telah meningkatkan kualitas puskesmas tersebut di 250 desa di 60 kabupaten dalam pemerintahan 4 tahun Jokowi dan JK.

Berita terkait

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

52 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

2 Maret 2024

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

29 Februari 2024

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

Program makan siang gratis akan dipatok dengan harga 15 ribu per anak. Bisa makan apa di Bandung dan Jatinangor?

Baca Selengkapnya

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

28 Februari 2024

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut bujet Rp15 ribu per anak untuk makan siang gratis sesuai kalau di Yogyakarta. Bisa dapat menu apa?

Baca Selengkapnya

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

27 Februari 2024

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

22 Februari 2024

Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

Kemenkes merilis sebanyak 84 orang petugas KPPS meninggal karena kelelahan saat bertugas. Jam kerja dinilai melebihi ambang batas kerja normal.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

25 Januari 2024

Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

Penetapan Hari Gizi Nasional bermula tahun 1950 saat Menkes Dokter J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal dengan Bapak Gizi Indonesia

Baca Selengkapnya

Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

18 Januari 2024

Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

Rektor Itera menyebut banyak inovasi yang telah dibuat oleh dosen dan mahasiswanya untuk bidang kesehatan.

Baca Selengkapnya

Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

1 Desember 2023

Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Ini ciri nyamuk aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

28 November 2023

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P (K) menjelaskan terdapat tiga kelompok berisiko tinggi terkena kanker paru yang perlu melakukan skrining.

Baca Selengkapnya