Ongkos Politik Mahal, PKB Setuju Dana Saksi Dibiayai APBN

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Jumat, 19 Oktober 2018 06:55 WIB

Sekjend PKB, Abdul Kadir Karding usai membuat laporan terhadap Yahya Waloni atas dugaan pencemaran nama baik calon wakil presiden Ma'aruf Amin, di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Jumat 21 September 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, partainya sepakat dengan usulan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ihwal dana saksi Pemilu 2019 dibiayai sepenuhnya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, ongkos politik saat ini diakuinya sangat mahal.

Baca: Golkar Setuju Dana Saksi Dibiayai APBN dan Dikelola Bawaslu

"Secara jujur, cost politik hari ini sangat besar, terlebih untuk kegiatan-kegiatan operasional di daerah pemilihan," ujar calon legislator PKB tersebut saat dihubungi pada Kamis, 18 Oktober 2018.

Terlebih, ujar Karding beberapa partai termasuk PKB, sumber pendanaan partai selain dari APBN, sebagian besar didanai oleh duit urunan para caleg. Sebab, partai juga tidak bisa berharap banyak dari mobilisasi masyarakat atau sumbangan pengusaha legal yang sifatnya juga sangat terbatas. "Jadi, mau tidak mau, anggaran pendanaan partai sebagian besar dari duit urunan dari para caleg," ujar dia.

Sementara itu, Karding menambahkan, dalam gelaran pemilihan presiden dan pemilihan legislatif yang digelar serentak pada 2019 mendatang, perkiraan waktu perhitungan suara yang diperlukan sekitar 36 jam atau paling cepat 24 jam. Untuk itu, dibutuhkan minimal dua orang saksi per tempat pemungutan suara (TPS).

"Coba hitung saja, jumlah TPS dikali dua orang saksi, dengan perkiraan setiap orang saksi diberi uang makan dan transportasi Rp 200 ribu per orang. Sudah berapa miliar yang dibutuhkan untuk membiayai saksi," ujar Karding. Sebelumnya, KPU memperkirakan jumlah TPS pada pemilu 2019 mencapai 801 ribu TPS.

Baca: Bawaslu Tidak Mau Kelola Dana Saksi Pemilu

Dengan hitung-hitungan ini, PKB sepakat dengan usulan dana saksi dibiayai APBN. Dengan syarat, dana saksi tersebut dikelola oleh badan pengawas pemilu atau badan khusus yang dibentuk oleh undang-undang atau peraturan setingkat.

Usulan dana saksi partai dibiayai APBN ini muncul dalam rapat dengar pendapat antara Komisi II DPR, Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum pada Selasa 16 Oktober 2018. Usulan ini juga telah disetujui oleh 10 fraksi di DPR.

Selain itu, Komisi II juga telah mengajukan usulan anggaran saksi partai ke Badan Anggaran (Banggar) DPR. Mengenai berapa total anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai saksi partai, DPR akan melihat dulu seberapa besar kemampuan keuangan negara.

Berita terkait

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

1 jam lalu

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

19 jam lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Pesan Cak Imin untuk Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB pada Pilkada 2024

19 jam lalu

Pesan Cak Imin untuk Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB pada Pilkada 2024

Cak Imin mengatakan pilkada perlu dijadikan momentum mewujudkan perbaikan dan perubahan di setiap lini.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Sebut 3 Kriteria Calon Kepala Daerah yang akan Diusung PKB, Apa Saja?

22 jam lalu

Cak Imin Sebut 3 Kriteria Calon Kepala Daerah yang akan Diusung PKB, Apa Saja?

Cak Imin menyebutkan PKB ingin mengembalikan semangat reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

1 hari lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

2 hari lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

2 hari lalu

Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

Zulkifli Hasan menginstruksikan seluruh kader PAN memenangkan Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya