3 Kicauan Fayakhun di Sidang Suap Bakamla

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 18 Oktober 2018 02:42 WIB

Terdakwa anggota Komsi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi (tengah), bersiap menjalani sidang perdana pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018. Fayakhun didakwa jaksa penuntut umum KPK menerima suap US$ 911.480 dari pengusaha karena mengupayakan alokasi penambahan anggaran di Bakamla. ANTARA FOTO/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Fayakhun Andriadi berkicau seputar kasus dugaan suap Bakamla yang menjeratnya dalam sidang pemeriksaan dirinya sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu 17 Oktober 2018.

Baca juga: Fayakhun: Ada Utusan Setya Novanto Minta Fee Bakamla 7,5 Persen

Kicauan Fayakhun itu menyeret nama Setya Novanto hingga orang yang disebutnya kerabat Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

1. Kaget Setya Novanto Tahu Proyek Bakamla

Fayakhun dalam sidang itu mengisahkan pertemuannya dengan Setya Novanto sebelum kasus ini terungkap. Menurut Fayakhun ia kaget saat Setya Novanto telah mengetahui ada proyek pengadaan satelit monitoring dan drone di Badan Keamanan Laut atau Bakamla sebelum ia memberitahu.

Advertising
Advertising

Pertemuan Fayakhun dan Setya Novanto terjadi pada pertengahan 2016. Setya saat itu masih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Fayakhun saat itu menyampaikan agar Golkar membantu proyek Bakamla. Menurut Fayakhun, Setya Novanto saat itu menyetujuinya. "Dari bahasa tubuhnya saat itu oke," katanya.

2. Dikenalkan dengan Keluarga Solo

Fayakhun mengaku dikenalkan dengan orang-orang yang disebut kerabat Presiden Joko Widodo atau Jokowi oleh staf ahli Bakamla Fahmi Habsy.

Fayakhun bertemu mereka di sebuah restoran di Jakarta. Di sana ia diperkenalkan dengan orang yang disebut keluarga Solo. "Ternyata tiga orang itu disebut Keluarga Solo, satu dikenalkan sebagai om Pak Jokowi satu lagi dikenalkan sebagai adik Pak Jokowi dan satu lagi katanya paman Pak Jokowi,' kata dia. Namun Fayakhun mengaku tak ingat identitas mereka.

Setya Novanto menurut Fayakhun pernah mengutus seseorang untuk melobinya agar imbalan komitmen dalam proyek pengadaan satelit di Bakamla naik menjadi 7,5 persen."Ada utusan yang mengaku dari Setya Novanto meminta saya agar fee komitmennya jangan 6 persen, kalau bisa 7.5 persen," ujar Fayakhun.

Adapun nilai proyek tersebut Rp 1,2 triliun. Fayakhun kemudian melaporkan hal itu kepada Fahmi Al Habsy. Namun saat itu Fahmi menolak keinginan Setya Novanto tersebut.

3. Uang Rp 12 Miliar untuk Jadi Petinggi Golkar

Fayakhun Andriadi mengatakan mendapat bantuan duit senilai Rp 12 miliar dari Direktur PT Rodhe and Schwarz Erwin. Uang itu digunakan untuk menjadi petinggi Golkar. "Saya menerimanya karena dia teman saya, untuk membantu dalam karier politik," ujarnya.

Baca juga: Cerita Fayakhun Kaget Saat Setya Novanto Tahu Proyek Bakamla

Namun setelah Erwin terlibat dalam proyek pengadaan satelit Bakamla, Fayakhun mengatakan Erwin mengaitkan duit tadi dengan proyek Bakamla. Fayakhun mengakui uang tersebut dipergunakan untuk kepentingan politiknya. sebanyak Rp 2 miliar dihabiskan untuk kepentingan pribadi

Sisanya, kata Fayakhun dibagi-bagi ke pengurus DPD Golkar dalam upayanya untuk menjadi ketua DPD Jakarta. "Ke pengurus Golkar di Jakarta." ujarnya.

Jaksa KPK Subhan Takdir merincikan jumlah uang dibagi-bagikan oleh Fayakhun. Pertama kata Takdir, Fayakhun menyerahkan Rp 5 miliar untuk Setya Novanto, lalu Rp 2 miliar untuk Idrus Marham dan Yorrys. Sedangkan sisanya Rp 3 miliar untuk dibagikan ke DPD Golkar di Jakarta.

Tempo belum mendapat konfirmasi dari nama-nama yang ada di daftar tersebut.

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

2 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

2 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

11 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

11 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

14 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

15 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

15 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

15 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya