Bantuan Gempa Palu Donggala Diprioritaskan Lewat Laut dan Udara

Reporter

Tempo.co

Rabu, 3 Oktober 2018 07:58 WIB

Polisi mengamankan aktivitas bongkar-muat bantuan makanan untuk korban gempa dan tsunami Palu serta Donggala di Pelabuhan Kelas-III Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Pelabuhan Pantoloan mulai difungsikan kembali untuk mengangkut pengungsi dan distribusi bantuan bencana. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengutamakan pengiriman bantuan untuk pengungsi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah lewat kapal laut dan helikopter. Sebab, pengiriman bantuan untuk korban gempa Palu Donggala lewat jalur darat masih terhambat jalan yang rusak berat serta berisiko dijarah.

Baca: Polisi Tangkap 45 Orang Terkait Penjarahan Setelah Tsunami Palu

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Willem Rampangilei, menuturkan ada tiga helikopter yang bolak-balik membawa bantuan dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, ke tujuh kecamatan yang terisolasi di Kabupaten Sigi. Helikopter itu mengangkut air minum dan makanan instan. “Bantuan lain, seperti beras, pakaian, dan tenda, menyusul,” kata dia di Palu, Selasa, 2 Oktober 2018.

Hingga kemarin, jalan menuju sejumlah kecamatan di Sigi masih rusak dan sulit dilewati truk bantuan. Untuk menuju Kecamatan Sigi Biromaru, misalnya, tim evakuasi korban dari Palang Merah Indonesia harus berjalan kaki hingga dua jam dari titik terakhir di Jalan Lando. Di kecamatan yang berjarak 20 kilometer dari Palu itu, PMI menemukan 34 jenazah pelajar yang tertimpa reruntuhan gereja.

Baca: Penjarahan Usai Gempa Donggala, Wiranto: Ada yang Liar

Panglima TNI Hadi Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan helikopter menjadi sarana paling memungkinkan untuk mengirimkan bantuan. Helikopter bisa melontarkan bantuan dari udara jika tak menemukan lapangan untuk mendarat. Bantuan juga bisa diturunkan menggunakan sling atau tali pengikat. “Ada banyak helikopter milik TNI yang akan menyalurkan bantuan,” kata dia, Selasa, 2 Oktober 2018.

Personel Basarnas Kendari menata paket bantuan yang akan dikirim untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, 1 Oktober 2018. Selain membawa satu truk bantuan berupa makanan dan pakaian bekas untuk para korban gempa, Basarnas Kendari juga menambah tim penyelamat yang dikirim untuk membantu evakuasi dan pencarian korban. ANTARA

Pengiriman bantuan lewat jalur darat juga belum aman karena berisiko dijarah warga yang justru tak terkena dampak bencana. Kemarin, dua truk bantuan dari Sulawesi Barat dijarah warga ketika perjalanan dari Pasang Kayu ke Donggala. Padahal truk yang diikuti sekitar 20 mobil rombongan Gubernur Sulawesi Barat dan Bupati Pasang Kayu itu dikawal polisi.

Advertising
Advertising

Bupati Pasang Kayu, Agus Ambodjiwa, mengatakan warga setempat memberhentikan dan menaiki truk, lalu mengambil sebagian kardus yang berisi makanan. Sepanjang Jalan Poros Palu-Mamuju, kata dia, memang banyak warga yang berkumpul di jalan tanpa dijaga polisi. “Seharusnya pegawai kecamatan memberikan pemahaman kepada warganya agar tidak menghalangi pemberian bantuan,” kata dia.

Baca: Jokowi Bantah Banyak Penjarahan Minimarket Seusai Gempa Palu

Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar juga menyarankan agar bantuan untuk korban di Palu, Donggala, dan Sigi dikirim melalui jalur laut atau udara untuk menghindari penjarahan. Adapun pengiriman lewat darat harus dilakukan dengan pengawalan ketat. Karena itu pula, 10 truk bahan bakar Pertamina yang baru tiba dari Pelabuhan Pantoloan kemarin dikawal polisi ketika berangkat menuju Palu.

Di Kota Palu dan Donggala, penjarahan masih terjadi secara sporadis. Polisi kemarin menyisir hasil rampasan warga di luar bahan kebutuhan pokok. Juru bicara Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, mengatakan 45 orang telah ditangkap selama dua hari terakhir. Mereka diduga menjarah toko elektronik dan mencoba membobol anjungan tunai mandiri di berbagai lokasi di Palu. “Kami juga telah mengirimkan personel tambahan untuk meningkatkan patroli,” kata dia.

INDRI MAULIDAR | SYAFIUL HADI | ANDITA RAHMA | ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.

Baca Selengkapnya

Akan Diresmikan Jokowi, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang Rusak saat Gempa Palu 2018 Pernah Dinamai 'Tanah Berdebu'

40 hari lalu

Akan Diresmikan Jokowi, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang Rusak saat Gempa Palu 2018 Pernah Dinamai 'Tanah Berdebu'

Presiden Jokowi akan meresmikan selesainya perbaikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang hancur akibat gempa M7,4 2018.

Baca Selengkapnya

Rusak Kena Gempa Palu, Rekonstruksi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Selesai Tahun Ini

40 hari lalu

Rusak Kena Gempa Palu, Rekonstruksi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Selesai Tahun Ini

Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu bakal segera diresmikan pasca terdampak Gempa Palu pada 2018 silam yang memakan banyak korban.

Baca Selengkapnya

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

29 September 2023

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

Gempa Palu Donggala pada 28 September 2018 adalah bencana yang sangat patut untuk dikenang. Lantas berapa korban, rumah rusak, dan hal lainnya?

Baca Selengkapnya

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

29 September 2023

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

Likuifaksi seperti di gempa Palu adalah bencana yang dapat datang kapan saja. Sering kali disertai gempa dan tsunami menjadikannya sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya

Tepat 5 Tahun Gempa Tsunami Palu 28 September, Peneliti: Perlu Diperingati Sambil Mitigasi

28 September 2023

Tepat 5 Tahun Gempa Tsunami Palu 28 September, Peneliti: Perlu Diperingati Sambil Mitigasi

Tepat lima tahun lalu pada 28 September 2018, ibukota Sulawesi Tengah di Palu dan sekitarnya dilanda gempa bumi dahsyat yang diiringi peristiwa tsunami. Peneliti gempa dari Badan Geologi di Bandung Supartoyo mengatakan, masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya harus memperingati kejadian itu setiap tahun. "Dengan berbagai kegiatan yang tujuannya adalah pengurangan risiko bencana," katanya, Kamis 28 September 2023 .

Baca Selengkapnya

Masjid Terapung Saksi Tsunami Palu Jadi Tempat Ngabuburit Warga

28 Maret 2023

Masjid Terapung Saksi Tsunami Palu Jadi Tempat Ngabuburit Warga

Pengunjung yang datang ngabuburit di sana bisa sekaligus menikmati pemandangan Teluk Palu.

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut Lumpur Bergerak Usai Gempa Pasaman Bukan Likuifaksi

27 Februari 2022

BNPB Sebut Lumpur Bergerak Usai Gempa Pasaman Bukan Likuifaksi

BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, telah melakukan kaji cepat dan pemetaan melalui udara soal kejadian usai gempa Pasaman tersebut

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Minta PUPR Bangun Jalan Penghubung Strategis Pasca Gempa Palu

6 Januari 2022

Ma'ruf Amin Minta PUPR Bangun Jalan Penghubung Strategis Pasca Gempa Palu

Ma'ruf Amin meminta PUPR)agar mendahulukan pembangunan jalan strategis penghubung antarkabupaten/kota Palu pasca gempa dan tsunami.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Ekosistem Air, BNPB Tanam 5 Ribu Bibit Terumbu Karang di Teluk Palu

30 Oktober 2021

Kembalikan Ekosistem Air, BNPB Tanam 5 Ribu Bibit Terumbu Karang di Teluk Palu

Mengembalikan ekosistem air setelah tsunami Palu beberapa tahun lalu, BNPB dan Universitas Tadulako lakukan penanaman 5 ribu bibit terumbu karang.

Baca Selengkapnya