Prabowo Sebut Ratna Sarumpaet Diintimidasi karena Jadi Jurkam

Rabu, 3 Oktober 2018 01:21 WIB

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Dahnil Anzar Simanjuntak, beserta tim suksesnya mengadakan konferensi pers terkait dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa malam, 2 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mensinyalir peristiwa dugaan penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet terkait dengan sikap politiknya.

"Ya kalau ternyata tidak ada barang yang dicuri dan uang yang dicuri, apalagi kalau bukan proses intimidasi?" kata Prabowo di rumah pribadinya, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa malam, 2 Oktober 2018.

Baca : Kasus Ratna Sarumpaet, Humas Bandara Bandung: Tak Ada Jadwal Penerbangan Malam

Dalam formasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, aktivis Ratna Sarumpaet memang tercatat sebagai juru kampanye.

Saat pemukulan terjadi, yakni pada 21 September 2018 petang, perempuan berusia 70 tahun itu mengaku menerima ancaman. Namun, Prabowo tak menjelaskan detail ancaman yang dilontarkan oleh penganiaya Ratna.

Prabowo menilai, peristiwa yang menimpa Ratna tersebut merupakan tindakan yang represif dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Diduga berbau politis, mantan Danjen Kopassus itu menyayangkan para pelaku menyerang Ratna yang sudah lanjut usia. Prabowo pun menyebut para pelaku pengecut.

Menurut Prabowo, peristiwa ini merusak nilai-nilai demokrasi. Sebab, terjadi pada masa-masa kampanye dan dilakukan setelah deklarasi kampanye damai berlangsung. "Seorang perempuan 70 tahun yang berjuang untuk orang miskin, berjuang untuk keadilan, untuk demokrasi. Ini ancaman serius terhadap demokrasi," ujar Prabowo.

Kasus ini diklaim setara dengan isu pelanggaran HAM lain. Misalnya yang dialami Novel Baswedan atas penyiraman air keras beberapa waktu lalu. Juga, pengusiran aktivis Neno Warisman di Pekanbaru.

Simak juga :

Polri: Pengecekan Dugaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet di RS Nihil
Tim Prabowo Jelaskan Kronologi Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Prabowo mendorong kasus ini dibawa ke penegak hukum. Maka itu, ia akan menemui Kapolri dalam waktu 2 hari ini untuk membicarakan persoalan tersebut. Adapun Ratna disebut sedang mengalami masa trauma dan berada dalam ketakutan hebat.

Prabowo mengatakan Ratna Sarumpaet menemuinya hari ini untuk menceritakan peristiwa yang menimpanya. Pertemuan itu digelar di sebuah tempat rahasia di Jakarta. Dalam perjumpaan itu, ada Amien Rais dan Fadli Zon. Ada juga Nanik S. Deyang sebagai anggota tim pemenangan. Naniklah yang menceritakan detail kronologi itu versi tim Prabowo.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Modus Penyelewengan Dana BOS

17 menit lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

11 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

11 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

14 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

16 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

16 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

17 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

20 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya