BNPB Jelaskan Alasan Tsunami Palu Menelan Banyak Korban

Minggu, 30 September 2018 10:50 WIB

Kondisi Jembatan Kuning yang ambruk akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. Jembatna yang diresmikan oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Mei 2006 ini, menjadi jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan sejumlah faktor penyebab banyaknya korban akibat tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Faktor-faktor itu mencakup kemampuan mitigasi tsunami baik dari sisi manusia maupun tata ruang.

Baca: Tsunami Palu, Warga Keluhkan Kurangnya Air dan Makanan

"Terbatasnya peringatan dini, pengetahuan, dan perilaku antisipasi tsunami, shelter, dan tata ruang menyebabkan masih banyak korban akibat tsunami," kata Sutopo melalui akun Twitternya, @Sutopo_PN pada Ahad pagi, 30 September
2018.

Tsunami menerjang Kota Palu, setelah sebelumnya gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Donggala pada Jumat, 28 September 2018 pukul 17.02 WIB. Akibat bencana ini, ratusan orang tewas dan luka-luka.

Tsunami juga menghancurkan infrastruktur bangunan di kota tersebut.Per Sabtu malam, BNPB mencatat jumlah korban tewas di Kota Palu sebanyak 420 orang. Sedangkan jumlah korban tewas di Donggala dan Sigi belum terekapitulasi lantaran jaringan komunikasi masih sulit.

Advertising
Advertising

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sempat mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami pada pukul 17.07 WIB. Gelombang menerjang pantai sekitar pukul 17.22 WIB. Berdasarkan data pantauan BMKG dan saksi lapangan, ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter. Pada pukul 17.36 WIB, BMKG mengakhiri peringatan dini itu.

Menurut Sutopo, masyarakat yang mengevakuasi diri ke tempat tinggi di sekitar pantai Kota Palu pada Jumat sore itu selamat dari terjangan tsunami. "Masyarakat yang mengevakuasi diri ke lantai atas bangunan tinggi di sekitar pantai Kota Palu selamat dari tsunami," kata Sutopo.

Data per Sabtu siang yang dirilis BNPB mencatat sebanyak 540 orang mengalami luka berat. Para korban dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Palu. Data korban meninggal dan luka ini diperkirakan terus bertambah mengingat pencarian masih terus berlangsung.

Simak juga: Ada 170 Gempa Susulan Pasca Tsunami Palu

Warga yang terdampak gempa dan tsunami Palu ini pun memerlukan bantuan kebutuhan mendesak, di antaranya air minum, bahan bakar, tenaga medis, tenda pengungsi, bahan makanan, alat penerangan, terpal, selimut, makanan bayi dan anak, dan obat-obatan.

Berita terkait

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Reruntuhan akibat Lontaran Material

1 hari lalu

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Reruntuhan akibat Lontaran Material

Lontaran material akibat erupsi Gunung Lewotobi Lak-laki kali ini mencapai radius 6 kilometer dari puncak.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Gunung Lewotobi Terbaru 10 Orang, PVMBG Naikkan Status Menjadi Awas

1 hari lalu

Korban Tewas Gunung Lewotobi Terbaru 10 Orang, PVMBG Naikkan Status Menjadi Awas

Proses pencarian korban pada puing-puing bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar

1 hari lalu

Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar

Badan Geologi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV atau Awas mulai tengah malam tadi. Ada potensi erupsi lebih besar kali ini.

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut Satu Orang Meninggal Akibat Angin Kencang di Bantul

1 hari lalu

BNPB Sebut Satu Orang Meninggal Akibat Angin Kencang di Bantul

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di musim peralihan dari kemarau ke hujan.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

2 hari lalu

Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

Gempa darat itu menggoyang tiga wilayah kecamatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

3 hari lalu

PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

Erupsi Gunung Lamongan terakhir terjadi pada Februari 1898 yang menghasilkan bukit baru (Gunung Anyar). Lalu, apa bahaya dari yang terjadi Jumat lalu?

Baca Selengkapnya

Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

3 hari lalu

Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

BNPB mencatat 1.427 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat malam, 1 November 2024.

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Ungkap Konstruksi Perkara Korupsi APD Kemenkes

3 hari lalu

Pimpinan KPK Ungkap Konstruksi Perkara Korupsi APD Kemenkes

KPK telah menetapkan 3 tersangka korupsi APD dan menahan ketiganya, yaitu Ahmad Taufik, Budi Sylvana dan Satrio Wibowo.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

Hingga pukul 16.48 WIB, Jumat sore, 1 November 2024, BMKG pastikan tak ada aktivitas gempa susulan.

Baca Selengkapnya

Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

4 hari lalu

Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

Inovasi yang memakai semen ramah lingkungan ini memenangkan juara 3 Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2024 di Universitas Warmadewa.

Baca Selengkapnya