Penghilangan Paksa 1997-98, Jokowi Diminta Penuhi 2 Tuntutan Ini

Sabtu, 29 September 2018 08:59 WIB

Pengunjung mengamati karya fotografi yang dipamerkan saat Pameran Foto Peristiwa 1998 di Fakultas Adab & Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 3 Mei 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Korban selamat penghilangan pascaperistiwa periode 1997-1998, Mugiyanto, mendesak pemerintah mengambil langkah untuk menyelesaikan kasus tersebut. Ada dua tuntutan yang dia tujukan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Mugiyanto menuntut Jokowi memberikan status kependudukan kepada para korban yang belum ditemukan hingga saat ini. "Hidup atau mati statusnya," kata dia di Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 28 September 2018.

Baca: Habibie Akan Serahkan Dokumen Tragedi Mei 1998 ke Jokowi

Menurut Mugiyanto, penetapan status kependudukan itu tak memerlukan tindakan khusus seperti menggelar pengadilan. Pemerintah bisa merujuk sejumlah dokumen seperti hasil penyelidikan Komnas HAM pada 2006 dan hasil persidangan 11 anggota Tim Mawar dari Kopassus Grup IV. Data pemeriksaan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang menyebabkan Komandan Jenderal Kopassus saat itu, Letnan Jenderal Prabowo Subianto, dicopot pun bisa menjadi rujukan.

Tuntutan lainnya adalah mempercepat ratifikasi Konvensi Anti Penghilangan Paksa. Mugiyanto mengatakan dokumen ratifikasi saat ini masih berjalan di tingkat kementerian. Ia berharap Jokowi mendorong percepatan prosesnya agar bisa segera menerbitkan amanat presiden dan menyerahkannya ke DPR untuk disetujui.

Advertising
Advertising

Baca: Jokowi Bakal Percepat Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu

Mugiyanto mengatakan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah pernah menyerahkan amanat presiden untuk menerbitkan ratifikasi. Namun saat itu DPR menolak. Dewan menilai ratifikasi masih perlu dibicarakan.

Ia saat itu mensinyalir ada kekhawatiran anggota dewan terjerat hukum dan dinyatakan bersalah dengan adanya ratifikasi. Mugiyanto menegaskan ratifikasi hanya bersifat pencegahan agar kejadian yang sama tak terulang.

Dia pun berharap Presiden Jokowi bersedia mewujudkan kedua tuntutannya sebelum 10 Desember nanti atau tepat pada peringatan hari HAM sedunia. "Pak SBY saja waktu itu sudah mau meratifikasi, masa Pak Jokowi tidak," kata dia.

Baca: Jokowi Putuskan Pelajari Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

6 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

7 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

7 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

7 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

8 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

11 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya