Isu Agama Dianggap Tak Laku Lagi di Pilpres 2019

Kamis, 27 September 2018 17:44 WIB

Dua calon presiden, Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto, tertawa bersama saat berbincang di sela acara Deklarasi Kampanye Damai di halaman Tugu Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, 23 September 2018. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, memprediksi isu-isu identitas yang berkaitan dengan agama, suku, dan ras dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019 tak laku lagi. Bila dibandingkan dengan pemilihan Gubernur DKI 2017 lalu, setiap kubu memiliki inovasi isu untuk saling menyerang secara politik.

Baca: Pesan Prabowo untuk Go Prabu: Jangan Merusak Golkar

"Mengapa isu identitas tidak dimainkan? Karena sekarang nyaris isu itu variabelnya tak sekuat waktu pilgub DKI," ujar Arya saat ditemui seusai diskusi Darurat Pemilu 2019 di Auditorium Centre CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 27 September 2018.

Menurut Arya, setiap kubu mulai sadar bahwa efek isu politik identitas tidak cukup kuat mendulang suara. Buktinya, kata dia, selama tiga tahun, elektabilitas Joko Widodo dan Prabowo Subianto cukup stagnan meski isu sensitif itu sempat dimainkan.

Dalam survei yang dihimpun CSIS, Jokowi mendulang suara 50,9 persen pada 2017. Angka ini naik dari dua tahun sebelumnya, tapi tak terlampau signifikan. Data elektabilitas Jokowi pada 2015 dan 2017 berturut-turut 36,1 persen dan 41,9 persen.

Advertising
Advertising

Adapun angka elektabilitas Prabowo juga tak terkerek tajam. Pada 2015, mantan Danjen Kopassus itu memiliki pendukung 28 persen. Lantas pada 2016 berjumlah 24,3 persen dan pada 2017 sebesar 25,8 persen.

Baca: Jokowi Minta Caleg PPP Perkuat Serangan Darat

Bila isu politik identitas eksis berpengaruh terhadap suara pemilih, Arya melanjutkan, tak mungkin suara kedua calon presiden ini landai dalam tiga tahun. Arya menduga ada isu lain yang lebih menarik dimainkan ketimbang soal agama, ras, atau suku.

"Isu ekonomi saya rasa lebih signifikan efeknya," ucapnya. Pergeseran ini terjadi karena tren konsentrasi publik berubah. Kini orang lebih rasional memikirkan persoalan melambungnya harga sembilan bahan pokok dan menguatnya dolar.

Isu baru ini menjadi tantangan untuk kedua pasangan calon, khususnya inkumben. Sebab, sang penantang, kubu Prabowo - Sandiaga, mulai bergerak memainkan isu tersebut. Bahkan dalam beberapa kesempatan Sandiaga menyentil ekonomi lemah dengan sejumlah istilah yang merakyat, semisal tempe saset dan tempe setipis kartu anjungan tunai mandiri.

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

5 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

6 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

40 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Quick Count yang Ditunggu Usai Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Aturannya

4 Februari 2024

Quick Count yang Ditunggu Usai Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Aturannya

Menjelang Pemilu 2024, akan mulai bermunculan lembaga quick count atau hitung cepat perolehan suara paslon. Berikut penjelasan dan mekanismenya

Baca Selengkapnya

Jokowi Giat Bagi-bagi Bansos ke Beberapa Daerah Jelang Pemilu 2024, Begini Kata CSIS

24 Januari 2024

Jokowi Giat Bagi-bagi Bansos ke Beberapa Daerah Jelang Pemilu 2024, Begini Kata CSIS

Jokowi giat bagi-bagi bansos menjelang Pemilu 2024. Ke daerah mana saja dibagikan? Begini kata CSIS, ada kaitannya dengan Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya