Akbar Tandjung: Airlangga Hartarto Patut Jelaskan Kasus PLTU Riau

Reporter

M Rosseno Aji

Rabu, 26 September 2018 08:25 WIB

Akbar Tandjung. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung meminta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengklarifikasi ihwal dugaan keterlibatannya di kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1. Dia meminta Airlangga tak hanya memberikan penjelasan kepada masyarakat tapi juga ke kalangan internal partai Golkar.

Baca: Airlangga Hartarto: Tak Ada Duit PLTU Riau-1 di Munaslub Golkar

“Airlangga patut memberi penjelasan ke internal partai sendiri, terutama pada tokoh-tokoh yang patut diberi tahu itu duduk perkara yang sebenarnya,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 September 2018.

Akbar mengatakan, penjelasan itu diperlukan untuk menjaga kesolidan partai menjelang Pemilu 2019. Soliditas, kata dia, penting untuk meningkatkan elektabilitas partai. “Agar publik mempunyai dorongan untuk memberikan dukungan kepada Golkar dalam pileg yang akan datang,” kata dia.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat Konferensi Pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu 15 September 2018. TEMPO/Ryan Dwiky Anggriawan

Sebelumnya, dugaan keterlibatan Airlangga dalam kasus PLTU Riau-1, terungkap lewat keterangan bekas koleganya di Partai Golkar, yakni Eni Maulani Saragih. Eni mengatakan, sebuah pertemuan pernah digelar di rumah Airlangga pada pertengahan Januari 2018.

Baca juga: Airlangga Hartarto Bantah Pernyataan Eni Saragih

Tetamunya adalah Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia Timur Melchias Markus Mekeng; bekas Sekretaris Jenderal Partai Golkar yang baru saja ditunjuk menjadi Menteri Sosial Idrus Marham; Eni Maulani Saragih dan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Budisutrisno Kotjo. Tiga nama yang terakhir disebut belakangan menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap PLTU Riau-1. Eni dan Idrus diduga menerima janji suap dari Kotjo untuk memuluskan penandatanganan kerja sama proyek PLTU Riau-1.

Tersangka anggota DPR, Eni Saragih, menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaa, di gedung KPK, Senin, 10 September 2018. Eni Saragih diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Menteri Sosial, Idrus Marham, dalam kasus suap terkait dengan kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Riau-1. TEMPO/Imam Sukamto

Advertising
Advertising

Menurut Eni, pertemuan di rumah Airlangga membahas sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga uap di Pulau Sumatera dan Jawa. Di antaranya PLTU Riau-1, Riau-2 dan Tanjung Jati. Rencananya proyek itu bakal digarap perusahaan Johannes Kotjo, Blackgold Natural Resources Limited. “Mekeng lalu bertanya kepada Kotjo, apakah masih ada sisa saham di proyek PLTU Riau-1,” kata Eni menceritakan pertemuan itu seperti dikutip dari Majalah Tempo.

Eni mengatakan Kotjo kemudian menjelaskan bahwa proyek tersebut sudah memasuki tahap akhir, yakni menjelang penandatanganan purchase power agreement. Karena itu, tidak ada lagi saham yang bisa dibagi. Kotjo kemudian berjanji memberikan fee sekitar 2,5 persen dari nilai proyek yaitu Rp 12,87 triliun, dengan syarat Golkar mau membantu mengawal proyek tersebut hingga penandatanganan kontrak. “Mekeng dan Airlangga setuju,” kata Eni.

Baca: Airlangga: Suap PLTU Riau-I Tak Ada Hubungannya dengan Golkar

Sebagai bentuk persetujuan, kata Eni, Airlangga menyatakan akan mengangkat dia sebagai Wakil Ketua Komisi Energi DPR. Penunjukan dianggap akan mempermudah mengawal proyek PLTU, karena Komisi 7 memiliki mitra kerja dengan PT PLN. Menurut Eni, rencana mencari duit dari proyek negara itu untuk membantu memenangkan parta beringin dalam Pemilu 2019. Golkar menargetkan meraih 110 kursi parlemen pada Pemilu tahun depan.

Airlangga membantah ada pertemuan di rumahnya untuk membahas proyek PLTU Riau-1. "Enggak ada," kata dia. Dia enggan menanggapi pertanyaan ihwal penugasan Eni mengawal proyek PLTU Riau-1

Sedangkan Mekeng, membantah terlibat dalam proyek tersebut. "Saya enggak ngerti apa-apa." Kotjo dalam sejumlah kesempatan enggan menjawab pertanyaan apapun dari wartawan.

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

1 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

1 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

7 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

8 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

11 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

13 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

13 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

13 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya