Ketika Massa Jokowi Berhadapan dengan Kubu Prabowo di KPU

Jumat, 21 September 2018 20:32 WIB

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin tiba di Tugu Proklamasi, Jakarta pada Jumat malam, 21 September 2018. Mereka akan berangkat dari Tugu Proklamasi, Jakarta menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk mencabut nomor urut di pemilihan presiden 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU "dikepung" massa pendukung calon presiden inkumben Joko Widodo - Ma'ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf) serta Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Jumat, 21 September 2018. Mereka datang untuk meramaikan pengambilan nomor urut peserta pemilihan presiden atau pilpres 2019.

Baca: Sandiaga Minta Pendukungnya Nonton TV Saja Saat Undian Nomor Urut

Dalam pantauan Tempo, penjagaan di sekitar gedung KPU diperketat saat acara penetapan nomor urut itu. Ratusan personel polisi, yang beberapa di antaranya dilengkapi dengan senjata laras panjang, tampak berjaga-jaga di sekitar gedung KPU. Selain itu, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, yang merupakan lokasi gedung KPU, juga ditutup pihak kepolisian.

Di sisi sebelah timur gedung KPU terpantau dua kelompok massa pendukung pasangan Jokowi - Ma'ruf memenuhi dua badan jalan. Berbekal alat pengeras suara, orator dari kedua kelompok pendukung itu secara simultan meneriakkan kalimat-kalimat dukungan kepada Jokowi. "Jokowi adalah pembela rakyat. Apa lagi nikmat yang kalian dustakan? Lanjut dua periode!" kata orator dari Projo dengan berteriak, yang kemudian disambut riuh para anggotanya.

Adapun di sisi barat gedung KPU, kelompok massa pendukung pasangan Prabowo - Sandiaga juga tak kalah heboh. Massa ini terdiri atas dua kelompok bernama Brigade 08 dan Gardu Prabowo. "Prabowo presiden! Prabowo presiden!" ujar massa tersebut dengan berteriak.

Advertising
Advertising

Di antara kedua massa pendukung pasangan calon ini, berdiri ratusan aparat kepolisian dan dua kendaraan lapis baja dengan sikap siaga waspada.

Prabowo dan Sandiaga tiba sekitar pukul 19.30 lewat pagar barat gedung KPU. Dengan mengenakan kemeja biru, celana krem, dan peci hitam, Prabowo sempat menyapa awak media. "Satu atau dua," ucap Prabowo berkelakar saat ditanya awak media mengenai nomor urut yang ia harapkan.

Di sisi yang berlawanan, Jokowi masuk melalui pagar sebelah timur bersama Ma'ruf Amin sekitar pukul 19.50. Pasangan itu mengenakan setelan serba putih. "Satu baik, dua juga baik," tutur Jokowi atas pertanyaan yang sama seperti Prabowo.

Simak juga: Ini Susunan Acara Pengambilan Nomor Urut Pilpres 2019 di KPU

Akses masuk untuk para pewarta ke KPU juga berlapis-lapis. Pertama, wartawan harus menunjukkan kartu pers kepada petugas kepolisian yang menutup Jalan Imam Bonjol. Kedua, lagi-lagi wartawan harus menunjukkan kartu pers di pagar gedung KPU. Ketiga, wartawan harus melewati metal detector dan barang-barangnya diperiksa dengan alat X-ray.

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

20 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

8 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

8 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

11 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

11 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

12 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

12 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya