Terduga Teroris di Padang Ditangkap Di Depan Anak

Jumat, 21 September 2018 14:10 WIB

Anggota Polres Klaten berjaga di depan rumah buruh mebel berinisial S, 44 tahun, warga Desa Jetis Wetan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, saat anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah S pada Kamis sore, 15 Desember 2016. S diduga terkait dalam kasus pelemparan rumah makan Candi Resto di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pada 3 Desember lalu. TEMPO/DINDA LEO LISTY

TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror dilaporkan menangkap sekitar 350 terduga teroris di seluruh Indonesia, sejak peristiwa bom Surabaya, pada pertengahan Mei 2018 lalu. Salahsatu yang ditangkap adalah Wawan Zuliardi, penjual garam keliling di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Dia ditangkap awal Agustus 2018 lalu.

“Umi! Umi! Tolong Abi! Abi ditangkap orang!” kata istri Wawan, Lestari, menirukan teriakan anaknya ketika Wawan ditangkap. Kesaksian Lestari dimuat di Majalah Tempo edisi 17 September 2018.

BACA JUGA: Penangkapan Ratusan Terduga Teroris Dinilai Langgar Hak Asasi Manusia

Ketika ditangkap, Wawan Zuliardi sedang membeli sambal di warung makan. Mengajak putri sulungnya yang berusia tiga tahun, Wawan mengendarai sepeda motor. Tapi tak sampai lima belas menit, sang putri muncul dengan tangis tanpa henti. Seorang pria tak dikenal menurunkan anak itu di depan rumahnya, lalu melaju pergi.

Dari cerita putrinya, Lestari mengetahui bahwa sebuah mobil tiba-tiba memepet sepeda motor yang dikemudikan Wawan. Dia dan anaknya terjatuh. “Kata putri saya, kepala suami saya langsung ditutup dan dimasukkan ke dalam mobil,” ujar Lestari. “Semua laki-laki yang menyergap suami saya membawa senapan laras panjang.”

BACA JUGA: Penangkapan Terduga Teroris oleh Densus 88 Jangan Jadi Teror Baru

Sore harinya, setelah zuhur, sejumlah polisi datang dan menggeledah rumah kontrakan Wawan. Polisi menyita dua senapan angin dan satu telepon genggam. Menurut Lestari, meskipun bersikap sopan saat menggeledah, dan meminta maaf karena rumahnya menjadi acak-acakkan, polisi tidak menunjukkan surat tugas. Seorang di antaranya mengatakan bahwa suaminya ditangkap dan dibawa ke Jakarta karena diduga terkait dengan terorisme. Untuk sementara keluarga tidak bisa menemui Wawan. “Katanya nanti ada penyidik dan pengacara yang datang,” ujar Lestari.

Tapi hingga pekan lalu, penyidik dan pengacara yang dijanjikan polisi tak juga datang ke rumah Lestari. Dua pekan setelah Wawan ditangkap, datang surat dari polisi yang menyatakan dia akan ditahan hingga 19 Desember 2018 guna menjalani proses pengadilan.

Advertising
Advertising

BACA JUGA: Ini Identitas Terduga Teroris yang Ditembak di Surabaya

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Komisaris Besar Syamsi mengatakan ada lima terduga teroris di wilayahnya yang dicokok hari itu. Polisi meyakini kelimanya anggota Jamaah Ansharut Daulah, organisasi yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada akhir Juli lalu menyatakan JAD sebagai organisasi terlarang dan membekukannya. Syamsi tak mau memberitahukan rencana aksi teror kelima orang yang digulung itu.

Sejumlah pegiat hak asasi manusia mengkritik operasi penangkapan teroris yang tak transparan. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyebut hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia. Pasalnya, hampir semua penangkapan teroris tidak disertai pemberitahuan segera pada pihak keluarga. Tidak jelas juga apakah semua terduga teroris mendapat akses pada pengacara.

“Ada kesan penggunaan kekuatan berlebihan saat menangani terduga kasus terorisme,” kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani.

TIM MAJALAH TEMPO

Baca laporan lengkap Majalah Tempo mengenai penangkapan ratusan terduga teroris di sini.

Berita terkait

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

10 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

13 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

13 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Hijrah Mantan Teroris

24 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?

Baca Selengkapnya

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

25 hari lalu

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

30 hari lalu

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.

Baca Selengkapnya