TNI Usulkan Anggaran Rp 1,5 Triliun Bentuk Koopssus Antiterorisme

Kamis, 6 September 2018 07:54 WIB

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto sebelum mengikuti rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 24 Mei 2018. Rapat tersebut membahas pelibatan TNI mengatasi terorisme dan pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab). TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk pembentukan Komando Operasi Khusus atau Koopssus. Korps ini bakal dibentuk untuk penanggulangan terorisme yang sebelumnya disebut Koopssusgab.

"Pembentukan organisasi baru seperti Koopsus TNI itu sudah dialokasikan, anggarannya Rp 1,5 triliun," kata Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.

Baca: Panglima TNI: Ancaman Perkembangan Dunia Kemiliteran Makin Rumit

Pemerintah memang berencana melibatkan TNI dalam penanggulangan terorisme. Pelibatan ini merujuk pada revisi Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Penanggulangan terorisme oleh TNI ini akan melibatkan satuan elite yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara yang tergabung dalam Koopsus. Karena itu, satuan ini sempat disebut Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab).

Advertising
Advertising

Hadi merinci anggaran Rp 1,5 triliun akan terbagi untuk pembangunan sarana dan prasarana, pemilihan material khusus, senjata, dan perlengkapan lainnya. Pos paling besar, kata dia, ialah untuk pembangunan infrastruktur, disusul pemilihan material khusus. "Karena kalau pasukan khusus beda dengan yang lain, harus memiliki material khusus," ujarnya.

Baca: TNI dan DPR Sepakat Koopssusgab Akan Dibuat Permanen

Selain itu, kata Hadi, TNI akan memiliki jaringan Koopssus di daerah. Ia mengatakan jaringan ini didesain untuk mendeteksi posisi dari terduga teroris.

Rencana pemerintah mengaktifkan kembali Koopsus ini mendapat kritik dari Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia. Komnas HAM menilai, pengaktifan Koopsus untuk menanggulangi terorisme ini berlebihan. Komnas juga menilai kepolisian masih mampu menangani ancaman terorisme saat ini. "Yang dihadapi ini skala ancamannya masih bom kampung, bom rusun," kata komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, di Jakarta pada Sabtu, 19 Mei 2018.

Baca: Panglima TNI dan DPR Akan Bahas Pelibatan Militer dalam Terorisme

Berita terkait

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

15 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

1 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

3 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

3 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

5 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

6 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

6 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

6 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya