KPU Bantah Data Pemilih Ganda Hingga 25 Juta

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Selasa, 4 September 2018 18:53 WIB

Dua anggota komisioner KPU Wahyu Setiawan (tengah), Viryan Aziz (kanan) dan Ketua Kelompok Kerja Pemilu Luar Negeri, juga Staf Ahli Bidang Manajemen Kemenlu Wajid Fauzi (kiri), memantau proses pencocokan dan penelitian serentak dengan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih di 130 kantor perwakilan RI di luar negeri melalui video conference, di Operation Room, gedung KPU, Jakarta, 17 April 2018. KPU resmi melaksanakan coklit data pemilih Pemilu 2019 secara serentak pada 17 April hingga 17 Mei mendatang, baik bagi pemilih di dalam negeri maupun di luar negeri. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum atau KPU Viryan Azis membantah ada 25 juta pemilih ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dia mengakui ada kemungkinan data ganda. Namun jumlahnya, menurut dia, tidak akan sampai sebanyak itu.

Baca: Mardani Ali Sera Desak KPU Tindaklanjuti Temuan Pemilih Ganda

"Kalau sampai ganda 25 juta, insya Allah tidak," ujar dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 4 September 2018.

Koalisi pengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebelumnya mengklaim ada 25 juta data pemilih ganda dalam DPT. Mereka meminta KPU memeriksa kembali data tersebut.

Viryan mengatakan, data DPT disusun berjenjang dari tingkat kabupaten dan kota, provinsi, hingga nasional. Di setiap jenjang, data tersebut dibahas dalam rapat pleno yang dihadiri Bawaslu serta perwakilan partai politik. Usai rapat, data pemilih dibagikan kepada peserta pemilu.

Advertising
Advertising

Namun ada perbedaan data yang diberikan. Sesuai perintah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, data pemilih yang diserahkan ke partai politik tidak mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang lengkap. Empat digit terakhir NIK pemilih disamarkan karena termasuk informasi yang dikecualikan untuk diubah, untuk menjaga kerahasiaan data pemilih.

Baca: Gerindra: Pemilih Ganda di DPT Rugikan Masyarakat

Viryan menduga, dugaan 25 juta data ganda dari koalisi Prabowo-Sandiaga dipicu perbedaan data tersebut. "Sangat mungkin analisis mereka dilakukan dengan menggunakan NIK yang tidak lengkap itu," katanya. Dia menuturkan, data yang tidak lengkap memungkinkan data ganda.

Selain itu, analisis koalisi Prabowo-Sandiaga hanya menggunakan nama, tempat dan tanggal lahir, serta NIK yang digitnya tak lengkap. Sementara KPU menggunakan variabel lebih banyak saat mendata pemilih.

Viryan menuturkan, KPU akan menggelar rapat pleno terkait DPT tingkat nasional Rabu besok. Berdasarkan data jumlah DPS hingga 12 Juli 2018, terdapat 185.098.281 pemilih. Sedangkan DPT sampai dengan siang tadi tercatat sebanyak 185.732.093 pemilih. Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah didata sebanyak 805 ribu.

Berita terkait

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

8 menit lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

1 jam lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

3 jam lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

3 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

3 jam lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

5 jam lalu

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

Komisioner KPU Idham Holik angkat bicara usai Hakim MK Arief hidayat marah lantaran tak ada satu pun komisoner yang hadir di sidang sengketa pileg

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

5 jam lalu

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

Baca Selengkapnya

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

6 jam lalu

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

7 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

KPU Mengaku Bingung Soal Gugatan PDIP di PTUN: Belum Paham Mau Jawab Apa

8 jam lalu

KPU Mengaku Bingung Soal Gugatan PDIP di PTUN: Belum Paham Mau Jawab Apa

Kata KPU soal gugatan PDIP di PTUN

Baca Selengkapnya