Ribuan Kelambu Dibagikan untuk Korban Gempa Lombok

Senin, 3 September 2018 11:11 WIB

Seorang pengungsi korban gempa bumi mencuci pakaian mengunakan air dari parit di dekat tempat pengungsian di Desa Santong, Kayangan, Lombok Utara, NTB, Sabtu 11 Agustus 2018. Sejumlah tempat pengungsian korban gempa bumi yang tersebar di berbagai wilayah di NTB membutuhkan perangkat sanitasi untuk mandi, cuci, dan kakus. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membagikan kelambu untuk mencegah penyebaran penyakit malaria di tempat pengungsian gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Ahmad Yurianto mengklaim ada seribu kelambu yang telah dikirim ke seluruh tempat pengungsian. "Karena untuk memperbaiki sanitasi sulit dilakukan, jadi yang paling mudah dengan memasang kelambu," kata Ahmad kepada Tempo, Ahad, 2 September 2018.

Baca: Jokowi Meminta Perbaikan Rumah Korban Gempa Lombok Cepat Rampung

Ahmad menyebutkan kelambu-kelambu itu diprioritaskan bagi penduduk yang dinyatakan positif malaria dan yang rentan mengidap penyakit, seperti anak-anak dan orang tua. Menurut dia, jumlah kelambu yang telah disebar saat ini masih kurang untuk mencegah peningkatan penduduk yang terserang malaria. Untuk itu, pengasapan dan fogging guna memberantas nyamuk dewasa juga dilakukan di tempat pengungsian. Kementerian juga intens memberikan promosi kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit. "Kami ajarkan untuk cuci tangan sebelum makan. Kami juga awasi makanan di dapur umum," ujarnya.

Rentetan gempa yang menggoyang Lombok sejak awal Agustus lalu telah merusak lebih dari 83 ribu rumah. Lebih dari 396 ribu penduduk terpaksa mengungsi lantaran rumahnya roboh atau tak memungkinkan untuk ditinggali. Kondisi pengungsian yang kurang bersih menjadi tempat potensi suburnya perkembangbiakan nyamuk anofeles, penyebar penyakit malaria.

Baca: Jokowi Bagikan Bantuan Rp 264 M untuk 5.293 Rumah Rusak di Lombok

Hingga Ahad, 2 September, Dinas Kesehatan Lombok Barat menemukan 44 orang positif menderita malaria. Sebanyak 32 kasus ditemukan di Desa Bukit Tinggi dan 12 kasus di Desa Mekar Sari. "Masyarakat yang positif malaria langsung diberikan obat antimalaria," kata Ahmad. Menurut dia, peningkatan penduduk yang terserang penyakit malaria di kondisi bencana sudah pasti terjadi, mengingat Lombok sejak semula merupakan wilayah endemik malaria.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat Rahman Sahnan Putra mengatakan kiriman kelambu ke daerahnya masih kurang. Menurut dia, BNPB perlu cepat merespons laporan dan memperbarui data tentang kondisi pascagempa. "Kelambu itu kami yang butuh, tapi malah dikirim ke Lombok Utara dan Lombok Timur. Belum lagi soal update data rumah rusak yang terverifikasi, tidak cepat meng-update data," keluh Fauzan. Ia juga menyarankan kegiatan bersih-bersih sarang nyamuk.

Baca: Kunjungi Lokasi Gempa Lombok, Jokowi Pimpin Apel Siaga NTB

Advertising
Advertising

Selain malaria, infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit sudah menjalari para pengungsi gempa Lombok. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyebutkan lebih dari 100 orang mengalami diare. Menurut Kepala BPBD NTB Muhammad Rum, penyakit diare muncul karena para pengungsi tidak mencuci tangan akibat kurangnya air bersih di lokasi pengungsian. Selain itu, banyaknya sampah yang berserakan di sekitar pengungsian menjadi salah satu penyebab. Secara keseluruhan, ada 1.500 korban gempa yang telah menjadi pasien posko kesehatan. "Di setiap posko tersedia tenaga medis dengan satu dokter, dua perawat, dan tiga bidan," kata Rum.

Kondisi korban gempa Lombok yang masih memprihatinkan membuat Presiden Joko Widodo tergerak untuk mengunjungi Lombok sekali lagi, kemarin. Pada kunjungan keduanya itu, Jokowi mengunjungi para pengungsi dan meninjau posko pengungsian serta pembangunan puskesmas darurat yang ada di Kecamatan Pemenang. Jokowi juga menyerahkan bantuan berupa buku tabungan yang berisi dana dari pemerintah bagi para korban gempa untuk merenovasi tempat tinggal mereka.

AKHYAR M. NUR | SUPRIYANTHO KHAFID | FRISKI RIANA

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

12 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

3 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

4 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

6 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

7 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

8 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

8 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

8 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya