Kader Demokrat Dibajak ke Tim Jokowi, Andi Arief Berang ke PDIP

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 30 Agustus 2018 13:12 WIB

E. E. Mangindaan mewakili Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sikap partainya dalam pilpres 2019 di rumah SBY, Kuningan, Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018. TEMPO/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, selain Deddy Mizwar, beberapa kader Demokrat sudah melapor ke partai untuk merapat jadi tim sukses pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019.

Baca juga: Masuk Tim Jokowi, Deddy Mizwar Diminta Mundur dari Demokrat

Informasi yang beredar, ada nama Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo dan Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe yang akan segera bergabung menjadi timses Jokowi-Ma'ruf Amin. Andi tidak membantah bahwa nama-nama tersebut diajak menjadi timses Jokowi. "Ya kira-kira begitu. Masih ada lagi di beberapa daerah," ujar Andi Arief saat dihubungi Tempo pada Kamis, 30 Agustus 2018.

Dia menyebut hal tersebut dengan istilah 'pembajakan'. "Saya tidak mengerti kenapa Ibu Megawati merestui Hasto (Sekjen PDIP) yang rajin membajak kader Demokrat untuk gabung ke tim Jokowi. Apakah PDIP sudah sangat miskin kader berkualitas?," ujar Andi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding mengatakan, selain Deddy Mizwar, memang akan ada kader Demokrat lain yang bergabung ke timses Jokowi. "Ya ada beberapa (kader Demokrat yang akan bergabung). Tapi masih harus betul-betul dipastikan," ujar Karding di Posko Cemara, Jakarta pada Rabu malam, 29 Agustus 2018.

Advertising
Advertising

Baca juga: Jadi Jubir Kubu Jokowi, Deddy Mizwar Bakal Dievaluasi Demokrat

Direktur Relawan Timses Jokowi-Ma'ruf Amin Maman Imanul Haq juga mengatakan, komunikasi ihwal hal tersebut pun masih terus dilakukan oleh Sekretaris Timses, Hasto Kristiyanto. "Komunikasi terus dilakukan oleh Pak Hasto," ujar Maman saat ditemui di Jakarta, kemarin.

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, partainya meminta Deddy Mizwar untuk segera mundur dari Demokrat jika ingin menjadi timses Jokowi. Seperti halnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi yang telah mundur terlebih dahulu karena mendukung Jokowi.

Adapun untuk Soekarwo, ujar Ferdinand, dalam pertemuan terakhir pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Soekarwo menyatakan setia di garis politik Demokrat yang saat ini mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pilpres 2019.

Baca juga: Deddy Mizwar Jadi Juru Bicara Kubu Jokowi - Ma'ruf Amin

Untuk Lukas Enembe, ujar Ferdinand, partainya memang menyadari bahwa ada karakteristik pemilih yang khusus di daerah Papua. Kendati demikian, sampai saat ini Lukas belum pernah secara resmi menyatakan bergabung dengan timses Jokowi-Ma'ruf. "Tapi di Rakorda DPD Papua lalu, memang menginginkan berkoalisi dengan Pak Jokowi. Ini akan kami pertimbangkan," ujar Ferdinand.

Berita terkait

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

21 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

4 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

5 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

7 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya