Soal Pahala Jokowi dan Kenaikan PKH di RAPBN 2019 Menurut Mensos

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 18 Agustus 2018 08:22 WIB

Menteri Sosial Idrus Marham memberikan penjelasan saat menghadiri Rakornas tentang percepatan penyaluran bansos di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meningkatkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) hingga dua kali lipat dalam Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara atau RAPBN 2019. Dananya naik menjadi Rp 34,4 triliun dari anggaran 2018 sebesar Rp 17 triliun.

Baca juga: PDIP Minta Khofifah Tak Kapitalisasi Program PKH untuk Kampanye

Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan kenaikan itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut juga memberi keleluasaan bagi masyarakat untuk memandirikan rakyat. "Otomatis menekan angka kemiskinan, PKH adalah salah satu instrumen yang paling efektif," katanya di Istana Merdeka, Jumat, 17 Agustus 2018.

Idrus menuturkan kenaikan anggaran PKH diproyeksikan bisa menurunkan angka kemiskinan ke kisaran 8,5-9,3 persen. Angka itu muncul dari proyeksi penyaluran PKH mulai September 2017 hingga Maret 2018, yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan menjadi 9,8 persen.

Pemerintah menargetkan menyalurkan bantuan PKH kepada 10 juta keluarga, sama seperti tahun ini. Sejak 2015, jumlah penerima bantuan naik secara bertahap dari 3,5 juta keluarga menjadi 6 juta keluarga pada 2016 dan 6,2 juta keluarga pada 2017.

Advertising
Advertising

Politikus Partai Golkar itu menyanggah anggapan kenaikan anggaran PKH berkaitan dengan kepentingan politik. Jokowi diketahui maju kembali dalam pemilihan presiden 2019 bersama Ma'ruf Amin.

Baca juga: Jokowi Akan Tingkatkan Anggaran PKH Dua Kali Lipat pada 2019

Idrus Marham lebih senang menyebut kebijakan Jokowi sebagai tindakan amal yang menghasilkan pahala. "Jadi, kalau berhasil di dalam program-program pembangunan selama ini dapat pahala. Dalam arti lain dipilih kembali itu kan pahala," ujarnya.

Dalam RAPBN 2019, pemerintah menambah anggaran perlindungan sosial menjadi Rp 381 triliun atau naik dari Rp 287,7 triliun pada 2018. Selain PKH, pemerintah menganggarkan Rp 20,8 triliun untuk 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Berita terkait

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

3 jam lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

7 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

9 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

13 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

13 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

14 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

15 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

16 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

17 jam lalu

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

Selain menargetkan upacara HUT Kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mandating

Baca Selengkapnya