PKS Soal Post-Islamisme: Sandiaga Tidak Menerapkan Syariah Kaku

Minggu, 12 Agustus 2018 06:53 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memegang jersey timnas Kroasia dalam acara nonton bareng final Piala Dunia 2018 di Pasar Induk Kramat Jati, 15 Juli. Dalam pertandingan ini, Prancis membungkam Kroasia 4-2. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyebut calon wakil presiden, Sandiaga Uno, adalah santri post-islamisme. Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta menjelaskan apa yang dimaksud dengan istilah itu dan mengapa PKS menganggap Sandiaga masuk dalam Post-Islamisme.

Baca: Sandiaga Uno Disebut Santri Post-Islamisme, Begini Penjelasan PKS

Menurut Sukamta, salah satu ciri dari Sandiaga yang bisa dilihat sebagai seorang santri post-Islamisme adalah kedekatan dengan tokoh-tokoh agama. "Kedekatan dengan ulama dan perilaku Islami yang menunjukkan kesalihan pribadi itu bagian tidak terpisahkan," katanya lewat pesan singkat pada Tempo, Sabtu, 11 Agustus 2018.

Sukamta menjelaskan ciri utama dari aktivis post-Islamisme ini adalah mereka cenderung pragmatis, realistis, dan bersedia berkompromi dengan realitas meski tidak selalu ideal. Namun, ia membantah jika Sandiaga atau aktivis post-Islamisme ini disebut sama dengan sekuler.

Ia mengatakan Sandiaga dan para tokoh post-Islamisme tidak lagi terobsesi dengan penerapan ajaran Islam yang kaku. "Seperti penerapan hukum syariah secara kaku dalam kenyataan politik sehari-hari," ucapnya.

Advertising
Advertising

Anggota Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat ini menuturkan post-Islamisme adalah tahapan terkini dari gerakan dakwah Islam setelah revivalisme dan strukturalisme Islam. Gerakan ini mulai menguat seiring dengan kebangkitan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Turki.

Simak juga: Meski PAN Dukung Prabowo, Sandiaga: Soetrisno Bachir Pro Jokowi

Sukamta menuturkan secara singkat post-Islamisme adalah gerakan yang lebih mementingkan tercapainya esensi Islam, moderat, menyatu dengan sistem yang sedang berjalan, yaitu demokrasi. Pendekatan mereka lebih pragmatis, yaitu tercapainya target riil seperti ekonomi, pembangunan, pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat secara umum. "Pak Sandiaga disebut oleh presiden PKS sebagai santri Post-islamisme karena memang beliau mewakili tipologi aktivis dakwah Islam seperti tersebut di atas," ucapnya.

Berita terkait

Alasan Rizieq Shihab, Sejumlah Kiai NU, dan Bamus Betawi Sarankan Suswono Tak Dituntut Dugaan Penistaan Agama

14 jam lalu

Alasan Rizieq Shihab, Sejumlah Kiai NU, dan Bamus Betawi Sarankan Suswono Tak Dituntut Dugaan Penistaan Agama

Tuntutan memenjarakan Suswono dalam reuni aksi 411. Namun, sejumlah pihak menyarankan agar Suswono tak dituntut. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Survei Litbang Kompas: Pemilih PKS Alihkan Dukungan kepada Pramono Anung-Rano Karno

16 jam lalu

Survei Litbang Kompas: Pemilih PKS Alihkan Dukungan kepada Pramono Anung-Rano Karno

Survei Litbang Kompas menemukan perpindahan dukungan pemilih PKS dari Ridwan Kamil-Suswono ke Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Ragukan Hasil Survei Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono yang Stagnan

16 jam lalu

Politikus PKS Ragukan Hasil Survei Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono yang Stagnan

Hasil beberapa lembaga survei menunjukan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono disalip pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

PKS Incar Suara Anak Abah untuk Dongkrak Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono

17 jam lalu

PKS Incar Suara Anak Abah untuk Dongkrak Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono

PKS mengincar suara pendukung Anies atau yang biasa disebut 'Anak Abah' untuk memenangkan RK-Suswono dalam Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Giliran PKS Klaim Prabowo dan Jokowi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

17 jam lalu

Giliran PKS Klaim Prabowo dan Jokowi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

PKS meyakini Presiden Prabowo dan Jokowi mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta. Ia juga mengklaim dukungan dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Kemenhub dan Pertamina Bahas Upaya Penurunan Harga Tiket Pesawat

1 hari lalu

Kemenhub dan Pertamina Bahas Upaya Penurunan Harga Tiket Pesawat

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan Kemenhub dan Pertamina sedang membahas upaya penurunan harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

PKS Optimistis 27 Pasangan Calon yang Diusung di Pilkada Jawa Timur Raih Kemenangan

2 hari lalu

PKS Optimistis 27 Pasangan Calon yang Diusung di Pilkada Jawa Timur Raih Kemenangan

PKS memberikan dukungan kepada 38 paslon kabupaten/kota, juga kepada calon gubernur dan wakil gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Baca Selengkapnya

DPRD Jakarta Tetapkan Rancangan KUA-PPAS 2025, Sekolah Negeri dan Swasta Gratis Tahun Depan

4 hari lalu

DPRD Jakarta Tetapkan Rancangan KUA-PPAS 2025, Sekolah Negeri dan Swasta Gratis Tahun Depan

DPRD bersama Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan rancangan KUA-PPAS senilai Rp 91,1 triliun. Untuk pendidikan, sekolah negeri dan swasta akan gratis.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

4 hari lalu

Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

Ujian Nasional (UN) bagi siswa sekolah dasar dan menengah dikabarkan bakal diterapkan kembali. Ini pendapat tokoh yang pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Respons Pro Kontra terhadap Guyonan Suswono Soal Janda

6 hari lalu

Respons Pro Kontra terhadap Guyonan Suswono Soal Janda

Guyonan Suswono soal janda kaya menikahi pria pengangguran menuai polemik. Berikut respons yang pro dan kontra.

Baca Selengkapnya