Sulit Akses, Sebagian Korban Gempa Lombok Berada di Pinggir Jalan
Reporter
Akhyar M. Nur (Kontributor)
Editor
Endri Kurniawati
Rabu, 8 Agustus 2018 12:49 WIB
TEMPO.CO, Bima - Petugas SAR yang berusaha mengevakuasi korban gempa Lombok masih mengeluhkan minumnya alat berat. Mereka kesulitan mengevakuasi penduduk yang tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh karena diguncang gempa, terutama di Kecamatan Pemenang, dan Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.
"Ada korban di dalam reruntuhan Masjid Karang Pangsong, Pemenang, yang belum bisa dikeluarkan, karena harus pakai alat berat," kata Dedi petugas SAR yang berada di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 8 Agustus 2018.
Baca:
Gempa Lombok, Gubernur NTB Instruksikan Langkah Penanganan Ini
Mesut Ozil Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Gempa Lombok
Tim berusaha memaksimalkan peralatan dan melakukan evakuasi secara manual. “Yang ada dulu, semoga bantuan segera datang," ujar Dedi. Di Kecamatan Bayan sampai ke Kecamatan Kayangan, semua bangunan roboh. Rumah, toko, masjid, kantor desa, dan puskesmas.
Hanya sedikit bangunan yang terlihat masih kokoh dengan retakan pada dindingnya. Meskipun bangunannya masih berdiri, namun plafonnya berjatuhan.
Baca:Gempa Lombok: Rumah Lalu Muhammad Zohri Tetap Utuh
Sebagian besar penduduk bertahan di lapangan dan di pinggir jalan di depan rumah masing-masing. Namun tak sedikit yang mengungsi ke tenda-tenda darurat di tanah kosong
Aspal di sepanjang jalan utama menuju Pemenang retak-retak. Salah satu jembatan penghubung antara Kecamatan Sembalun Lombok Timur dan Kecamatan Bayan di Lombok Utara tertimpa longsor dan terputus. Tidak ada jalan untuk mengalihkan arus lalu lintas kedua kecamatan yang menjadi jalur utama provinsi itu.
Simak: Selain Lokasi, Ini Penghambat Bantuan untuk Korban Gempa Lombok ...
Gempa bumi berkekuatan 7,0 pada Skala Richter, mengguncang Pulau Lombok, dan Sumbawa, Ahad, 5 Agustus 2018, pukul 19.46 waktu setempat. Pusat gempa Lombok terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer. Gempa susulan terjadi ratusan kali setelah gempa terbesar pada Ahad itu. Data terakhir BNPB menyebutkan 98 orang meninggal akibat gempa Lombok.