Mahyudin Siap Mundur dari Golkar Demi Kursi DPD

Jumat, 3 Agustus 2018 14:20 WIB

Mahyudin Menyayangkan Mundurnya Yudi Latif dari BPIP

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Mahyudin mengatakan dirinya akan mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar seandainya diminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai persyaratan untuk mengikuti pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Pemilu 2019.

Baca: KPU: Ada 10 Bakal Calon Anggota DPD Pindah Daftar ke DPR

"Nanti kalau saya disyaratkan tidak boleh juga menjabat wakil ketua dewan pakar (Golkar), tentu saya mengikuti aturan yg ditentukan KPU," ujar Mahyudin, Jumat, 3 Agustus 2018.

Mahyudin masih mempertanyakan apakah jabatannya saat ini di partai beringin dapat dikategorikan dalam struktur kepengurusan partai. Ia mengatakan secara struktural jabatannya tidak masuk dalam kepengurusan partai karena tidak termasuk dalam pengesahan Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). "Jadi sebenarnya saya bukanlah pengurus partai. Bukan eksekutif partai," ucapnya.

Meski mengaku siap untuk mengikuti peraturan yang telah dibuat KPU, ia menyesalkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menurutnya membuat peraturan secara mendadak. MK, kata dia, mestinya membuat peraturan jauh-jauh hari sebelum pendaftaran calon anggota DPD.

Advertising
Advertising

"Saya harap yang gini-gini (peraturan MK) bisa dikeluarkan sebelum pendaftaran supaya nggak menimbulkan polemik. Negara ini butuh tenang. Jangan membuat kami merasa ada ketidakpastian hukum," tutur Mahyudin.

Baca: Tak Terima Disebut Oesman Sapta Goblok, MK Kirim Somasi

Pada 23 Juli 2018 lalu, MK telah mengeluarkan putusan Undang Undang Nomor 30/PUU-XVI/2018 tentang Pemilu yang menjelaskan bahwa calon anggota DPD RI tidak boleh berasal dari partai politik. Keputusan MK yang demikian mengundang beragam reaksi pro kontra dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Hanura sekaligus Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang (Oso).

"MK itu goblok. Kenapa? Mereka tidak menghargai kebijakan yang telah diputuskan KPU. Itu porsinya KPU, bukan porsinya MK," kata Oso dalam acara live di stasiun televisi swasta 26 Juli 2018 lalu.

Berita terkait

Komisi I DPR RI Rapat Bersama BIN, Kenapa Harus Tertutup, Bahas Apa?

6 jam lalu

Komisi I DPR RI Rapat Bersama BIN, Kenapa Harus Tertutup, Bahas Apa?

Komisi I DPR RI menggelar rapat tertutup bersama Badan Intelijen Negara (BIN) di gedung Nusantara II MPR/DPR/DPD RI. Membahas apa?

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

2 Pekan Meutya Hafid Jadi Menkomdigi Ketemu Kasus Pegawai Jadi Beking 1.000 Situs Judi Online, Begini Komentarnya

1 hari lalu

2 Pekan Meutya Hafid Jadi Menkomdigi Ketemu Kasus Pegawai Jadi Beking 1.000 Situs Judi Online, Begini Komentarnya

Menkomdigi Meutya Hafid memastikan pihaknya bakal menindak tegas pegawai Komdigi yang terlibat judi online. Ini tanggapannya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Bertemu Jokowi dan Prabowo, Sebut Keduanya Satu Frekuensi untuk Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Ridwan Kamil Bertemu Jokowi dan Prabowo, Sebut Keduanya Satu Frekuensi untuk Pilkada Jakarta

Ridwan Kamil mengklaim dirinya didukung oleh Prabowo dan Jokowi di Pilkada Jakarta. Pernyataan ini diungkap setelah ia bertemu keduanya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Datangi Jokowi ke Solo Demi Ucapan Purnatugas, Sebut 11 Tahun Bersama

3 hari lalu

Ridwan Kamil Datangi Jokowi ke Solo Demi Ucapan Purnatugas, Sebut 11 Tahun Bersama

Ridwan Kamil mengaku perbincangannya saat bertemu Jokowi hanya seputar ucapan selamat purnatugas dan sisanya membahas Jakarta secara umum.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Prabowo dan Ridwan Kamil Punya Kedekatan Pribadi

4 hari lalu

Istana Sebut Prabowo dan Ridwan Kamil Punya Kedekatan Pribadi

Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi tidak mau banyak berkomentar mengenai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jakarta, Golkar Ungkap Ridwan Kamil-Suswono Akan Gelar Kampanye Akbar

4 hari lalu

Pilkada Jakarta, Golkar Ungkap Ridwan Kamil-Suswono Akan Gelar Kampanye Akbar

Ketua DPD Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengungkap rencana kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono di ujung masa kampanye Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Diundang Prabowo Makan Malam, Ridwan Kamil Sebut Bahas IKN

4 hari lalu

Diundang Prabowo Makan Malam, Ridwan Kamil Sebut Bahas IKN

Ridwan Kamil mengaku membahas IKN dan hal-hal yang bersifat pribadi bersama Prabowo saat diundang makan malam bersama.

Baca Selengkapnya

Baleg DPR Buka Opsi Pakai Kata Pemulihan di RUU Perampasan Aset

5 hari lalu

Baleg DPR Buka Opsi Pakai Kata Pemulihan di RUU Perampasan Aset

Baleg masih mengkaji penggunaan diksi perampasan dalam RUU Perampasan Aset. Doli menyebut dalam UNCAC, kata yang digunakan adalah pemulihan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Turut Prihatin Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula

5 hari lalu

Bahlil Turut Prihatin Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula

Soal kasus Tom Lembong, Bahlil mengatakan semua pihak harus percaya kepada aparatur negara dan proses hukum yang baik.

Baca Selengkapnya