Novel Baswedan Desak Presiden Jokowi Tuntaskan Penyerangannya

Jumat, 27 Juli 2018 13:38 WIB

Aktivis HAM melakukan aksi damai setahun penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan di depan Istana Merdeka, Jakarta, 11 April 2018. Novel disiram dengan air keras selepas ia melaksanakan salat subuh di masjid dekat rumahnya. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, tetap mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap penyerangan terhadap dirinya. "Saya tidak akan berhenti untuk mengungkap kasus ini, saya akan tetap mendesak Presiden," kata Novel di Gedung Merah Putih KPK, Jumat, 27 Juli 2018.

Baca: Maafkan Penyerangnya, Novel Baswedan: Saya Ingin Move On

Novel pun siap menerima segala risiko agar penyerangan ini terungkap. Sebab, menurut Novel Baswedan, serangan ini bukan semata aksi teror, melainkan juga upaya melemahkan KPK.

Novel mengatakan pelaku penyerangan terhadap dirinya merupakan pihak yang sama dengan pelaku penyerang atau meneror KPK selama ini. Dia pun tetap meyakini kepolisian tidak akan mengungkap kasus ini. "Saya akan tetap mendesak Presiden sebagai atasannya Kepolisian RI untuk menyelesaikan kasus ini," ujarnya.

Novel Baswedan pun meminta agar KPK mengungkap kasus-kasus teror atau penyerangan terhadap karyawan lembaga antirasuah tersebut. "Jangan lagi membicarakan teror penyerangan ini di area-area abu-abu," ujarnya.

Advertising
Advertising

Simak juga: Setahun Setelah Penyerangan Novel, Apa Saja yang Terjadi Seputar Kasus ini?

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan akan terus melanjutkan pengungkapan kasus ini. "Nanti jika bertemu dengan Presiden kami akan bicarakan tentang pengungkapan kasus ini," ucapnya.

Sudah setahun lebih sejak Novel diserang orang tak dikenal pada April 2017. Novel disiram menggunakan air keras setelah selesai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan. Namun, hingga kini, polisi belum juga menangkap pelaku penyerangan tersebut. Padahal, sejumlah saksi mata dan rekaman kamera pengawas sudah jelas menangkap gelagat mencurigakan beberapa orang yang berkeliaran di sekitar rumah Novel.

Beberapa hari sebelum diserang, misalnya, ada seorang lelaki berbadan gempal yang datang ke rumah Novel. Ia pura-pura ingin membeli baju gamis. Istri Novel memang berjualan baju gamis. Namun ia hanya menjual baju untuk perempuan. Lelaki yang sama juga terpantau sering berseliweran di rumah Novel.

Simak juga: Novel Baswedan Lihat Pelaku Penyiraman Kembali Datangi Rumahnya

Pada hari lain, ada beberapa orang mencurigakan yang nongkrong di sekitar rumah Novel. Belakangan, polisi menyebut mereka adalah cepu atau mata-mata polisi. Namun polisi meralat pernyataan tersebut dan mengatakan mereka adalah mata elang atau penagih utang untuk kredit sepeda motor. Kasus ini pun gelap sampai saat ini.

Berita terkait

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

48 detik lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

13 menit lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

53 menit lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

54 menit lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

1 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

1 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 jam lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

2 jam lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya