Demokrat: Jokowi dan Megawati Bermain Curang

Kamis, 26 Juli 2018 12:46 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dan beberapa elit Partai Demokrat menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018. Tak seperti dalam pertemuan-pertemuan resmi sebelumnya yang bersafari warna krem, kali ini Prabowo tampil kompak bersama SBY dengan mengenakan batik lengan panjang bernuansa coklat. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik menuding Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Megawati Soekarnoputri curang. Sebab, kata Rachland, keduanya tidak kunjung mengumumkan cawapres Jokowi. "Bahkan konon akan diumumkan pada menit terakhir pendaftaran," kata Rachland, Kamis, 26 Juli 2018.

Baca: PDIP: Keluhan Melankolis SBY Soal Megawati Muncul Saat Pemilu

Rachland mengatakan Demokrat menolak itu. Demokrat, kata Rachland, menginginkan hubungan yang sejajar. Menurut dia, Demokrat bahkan bersedia mengubah arah dukungan jika Jokowi dan PDIP mau meyakinkan mereka.

Untuk itu, kata Rachland, jika Jokowi menghendaki Demokrat bergabung maka ia harus memberitahukan siapa kandidat cawapres yang akan diusung. Tujuannya, agar Demokrat juga bisa ikut menilai dan menakar kepantasan sang cawapres Jokowi.

Misalnya, kata Rachland, apakah figur cawapres Jokowi mampu mengisi kekurangan-kekurangan sang presiden dalam bidang pengelolaan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. "Atau kapabilitas dalam bidang-bidang lain yang membuat figur itu pantas," kata Rachland.

Advertising
Advertising

Simak juga: PDIP: SBY Selalu Ragu-ragu, Jangan Salahkan Megawati

Pernyataan Rachland ini muncul setelah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengkritik gaya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hasto mengatakan SBY menjual hubungannya dengan Megawati ketika menjelang pemilu.

"Keluhan melankolis Pak SBY selalu muncul menjelang pemilu," kata Hasto lewat keterangan tertulis pada Kamis, 26 Juli 2018. “Monggo silahkan lihat dalam jejak digital maupun media cetak, bahwa menjelang Pemilu pasti Pak SBY selalu menyampaikan keluhannya tentang Ibu Megawati."

Simak: SBY Curhat Hubungannya dengan Megawati

Hasto pun mengingatkan apa yang terjadi menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2004. Kala itu, kata Hasto, SBY dan Demokrat juga menempatkan posisi sebagai korban atau orang yang merasa dizalimi.

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

57 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

9 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

12 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

12 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

14 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

15 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

18 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya