Koalisi Jokowi Tidak Satu Suara Soal JK Gugat Masa Jabatan Wapres

Kamis, 26 Juli 2018 07:02 WIB

Presiden Joko Widodo santap malam bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Senin malam 23 Juli 2018. Foto/Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak satu suara dalam menyikapi keterlibatan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam gugatan masa jabatan wapres (wakil presiden). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) misalnya, mengaku berada dalam posisi pasif responsif.

Baca: Ikut Gugat Masa Jabatan Wapres, JK: Saya Korbankan Niat Pensiun

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, mereka pasif dalam arti bersifat menunggu proses hukum di Mahkamah Konstitusi. "Responsif dalam arti siap bergerak maju apapun putusan MK," ujar Hendrawan saat dihubungi Tempo pada Rabu, 25 Juli 2018.

Setali tiga uang, Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut partainya tidak ingin mendahului keputusan MK. Sampai putusan MK diketok, Golkar masih berpegangan pada keputusan DPP sebelumnya."Partai Golkar masih konsisten mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Cawapres-nya Pak Jokowi" ujar Ace saat dihubungi terpisah.

Begitu pula dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Hari ini kami hanya fokus berusaha dan berdoa untuk mendorong Cak imin jadi cawapres," ujar Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding.

Advertising
Advertising

Baca juga: Relawan Jokowi Kritik Uji Materi Masa Jabatan Wapres

Sementara itu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) PPP mengatakan, berdasarkan pandangan hukum tata negara partainya, semestinya JK tidak bisa lagi menjadi cawapres. "Pandangan hukum tata negara PPP, mestinya Pak JK enggak bisa maju lagi," kata Sekjen PPP Arsul Sani.

Hanura menyayangkan langkah JK tersebut. "Seyogyanya JK berjiwa besar, tidak lagi mengejar jabatan melainkan memberi jalan kepada generasi muda untuk tampil," ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah kepada Tempo.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G. Plate menegaskan, partainya mendukung segala keputusan Jokowi. "Nasdem konsisten dengan sikap politik without reserve," ujar Johnny.

Simak juga: Gugatan Masa Jabatan Wapres, Fahri Hamzah: Kepentingan Jokowi

Partai Perindo mengajukan uji materi Pasal 169 huruf N Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum ke Mahkamah Konstitusi pada 10 Juli lalu. Perindo mempermasalahkan pasal ini, yang dianggap membatasi jabatan calon wakil presiden sebanyak dua periode, baik berturut-turut maupun tidak. Gugatan ini menjadi sorotan karena JK ikut menjadi pihak terkait dalam uji materi masa jabatan wapres ini.

Berita terkait

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

24 menit lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

1 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

2 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

3 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

3 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

3 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

6 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya