SBY: Jalan Demokrat Bergabung dengan Jokowi Sudah Tertutup

Rabu, 25 Juli 2018 23:35 WIB

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) menunggu kedatangan Ketum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Pertemuan keduanya dijadwalkan sehari setelah perjumpaan SBY dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, jalan Demokrat untuk bergabung ke koalisi pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 sudah tertutup. SBY mengatakan, banyak hambatan yang membuat Demokrat harus mengambil jalan lain.

Baca: Pasca Pertemuan SBY - Prabowo, PKS: Ahlan Wa Sahlan Demokrat

"Saya benar-benar merasakan kesungguhan dan ketulusan Pak Jokowi mengajak Demokrat. Tapi memang tidak terbuka jalan bagi Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi," ujar SBY di kediamannya, bilangan Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu malam, 25 Juli 2018.

Menurut SBY, yang menjadi hambatan bukan Jokowi yang akan maju sebagai inkumben. Melainkan penerimaan partai koalisi pendukung Jokowi. SBY merasa partainya, sebagai yang belakangan merapat, sulit diterima koalisi.

Simak juga: Pertemuan SBY - Prabowo, Gerindra: Kami Tidak Tinggalkan PKS

Prasangka SBY tersebut menguat usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy. Romy, begitu ia disapa, membeberkan sejumlah poin kesepakatan Jokowi dan enam partai pendukungnya dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin malam, 23 Juli 2018.

Advertising
Advertising

Salah satu poin kesepakatan yang diungkapkan Romy, koalisi menyepakati enam partai politik sebagai formasi solid pengusungan. salah satunya, parpol pengusung Jokowi tetap membuka diri terhadap partai lain yang ingin bergabung dengan syarat, anggota koalisi harus disepakati seluruh enam anggota partai secara mufakat.

"Saya ini orang tua, saya mengerti maksudnya bahwa tidak mudah bagi Demokrat berada di dalam koalisi Pak Jokowi," ujar SBY. "Plus, ada satu dua informasi yang kami dapatkan".

Oleh karena itulah, lanjut SBY, tanpa meninggalkan luka apapun dengan Jokowi, dia melihat tidak ada jalan terbuka untuk Demokrat bergabung.

Simak: Demokrat: Prabowo Datang Sebagai Capres

Untuk itu, lanjut dia, maka dalam waktu beberapa pekan menjelang pendaftaran Pilpres 4-10 Agustus mendatang, Demokrat harus menentukan jalan yang lain, selain dengan koalisi Jokowi. "Koalisi yang sekarang kami bangun, sedang berproses dan belum rampung dan final," ujar SBY. Demokrat memang sedang menjajaki koalisi dengan Prabowo.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

8 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

8 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

10 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

11 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

12 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

12 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

13 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

14 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya