Jadi Caleg PDIP, Kapitra Ampera: Silakan Panggil Saya Cebong

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 Juli 2018 16:46 WIB

Kapitra Ampera (Kiri), bersama Hasto Kristiyanto (tengah) dan Sidarto Danusubroto dalam acara penyerahan dokumen persyaratan caleg di Gedung DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018. TEMPO/Ryan Dwiky Anggriawan.

TEMPO.CO, Jakarta - Kapitra Ampera resmi menjadi calon anggota legislatif atau caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk keperluan pendaftaran caleg sudah ia serahkan ke partai berlogo banteng itu.

Baca juga: Alasan Kapitra Ampera Tak Lagi Jadi Pengacara Rizieq Shihab

"Iya, please call me cebong (silakan panggil saya cebong). Hari ini saya menjadi cebong," kata Kapitra di gedung Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018.

Dalam media sosial, kata cebong merujuk pada kelompok pendukung Joko Widodo. PDIP adalah pengusung Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.

Menurut mantan pengacara pemimpin FPI—Rizieq Shihab—itu, cebong dalam persepsi agamanya adalah anak katak yang selalu berzikir demi kebaikan bangsa ini. "Itu yang saya tahu dalam terminologi Islam yang saya anut. Jadi panggilan cebong bukanlah panggilan hinaan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Ia juga mengatakan keputusannya bergabung dengan PDIP tetap sama dengan tujuan-tujuannya sebelum ini. "Saya ingin membela ulama, membela Islam, dan membela Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Jadi Caleg PDIP, Kapitra Ampera: Berjuang di Luar Tidak Ada Hasil

Indonesia, kata Kapitra, merupakan negara yang terdiri atas beragam suku dan agama. Satu kesatuan ini, menurutnya, jangan dipecah-belah. "Dalam ajaran Islam yang saya anut mengatakan bahwa persaudaraan sebangsa itu harus selalu terbangun di atas perbedaan-perbedaan," tuturnya.

Kapitra menuturkan, saat ini, perbedaan-perbedaan di Indonesia sering mendapat pertentangan. Padahal, ia melanjutkan, perbedaan itu juga datang dari Tuhan dan hak asasi setiap manusia (human rights). "Bagaimana kita menentang kehendak Allah? Bagaimana kita memaksakan keinginan kita di atas kehendak Allah? Dalam akidah saya sudah jelas, bagimu agamamu, bagiku agamaku," katanya.

Kapitra Ampera berujar keputusannya bergabung dengan PDIP dilakukan dengan tidak menggadaikan agamanya. PDIP, kata dia, juga memiliki prioritas terhadap umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia.

"Bukan saya masuk PDIP terus saya jadi kafir. Tidak. PDIP juga memberi ruang untuk saya menegakkan identitas keislaman saya. Saya harap semua prejudice dan prasangka buruk bisa kita minimalisir agar kita tetap bisa bersaudara sebagai anak bangsa. Terima kasih," ujarnya.

Berita terkait

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

37 hari lalu

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

KPU mengaminkan penggantian caleg PDIP melalui empat kali perubahan keputusan, sejak penetapan pertama.

Baca Selengkapnya

Profil Bonnie Triyana yang Akan Gantikan Tia Rahmania Jadi Anggota DPR dari PDIP

39 hari lalu

Profil Bonnie Triyana yang Akan Gantikan Tia Rahmania Jadi Anggota DPR dari PDIP

Bonnie Triyana, akan menggantikan Tia Rahmania sebagai calon legislatif DPR dari PDIP. Ini profil lengkap Bonnie Triyana.

Baca Selengkapnya

Profil Tia Rahmania yang Batal jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

39 hari lalu

Profil Tia Rahmania yang Batal jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

Berikut ini profil Tia Rahmania yang batal jadi anggota DPR dan dipecat PDIP. Diketahui selain politikus, Ia juga merupakan dosen.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Dilaporkan Istri atas Dugaan Selingkuh, Hindari Wartawan Usai Dilantik Jadi Anggota DPRD Babel

41 hari lalu

Caleg PDIP Dilaporkan Istri atas Dugaan Selingkuh, Hindari Wartawan Usai Dilantik Jadi Anggota DPRD Babel

Politikus PDIP, Imam Wahyudi, dilantik sebagai anggota DPRD Bangka Belitung. Ia dilaporkan istrinya atas dugaan KDRT dan perselingkuhan

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut: Nikson Nababan Berpeluang Kuat di Pilkada 2024

1 Juli 2024

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut: Nikson Nababan Berpeluang Kuat di Pilkada 2024

PDIP sudah menyiapkan 'Golden Tiket' khusus untuk kadernya.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Hasto Kristiyanto Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan Hari Ini

11 Juni 2024

Tim Hukum Hasto Kristiyanto Gugat Penyidik KPK ke PN Jakarta Selatan Hari Ini

Gugatan itu muncul usai penyidik KPK menyita barang pribadi milik Kusnadi, staf Hasto Kristiyanto, dengan cara yang dinilai tak sesuai prosedur hukum.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Harun Masiku yang Libatkan Hasto Kristiyanto: KPK Pernah Akan Geledah Kantor PDIP

11 Juni 2024

Kilas Balik Kasus Harun Masiku yang Libatkan Hasto Kristiyanto: KPK Pernah Akan Geledah Kantor PDIP

Kasus suap Harun Masiku yang menyeret-nyeret Hasto Kristiyanto ini terjadi pada November 2019. Uang suap diberikan kepada Komioner KPU Wahyu Setiawan.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

16 Mei 2024

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

17 April 2024

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

23 Maret 2024

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

PSI kembali gagal masuk Senayan selama dua periode Pemilu, 2019 dan 2024. Perolehan suara partai bro dan sis pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya