Soal Lapas Sukamiskin, Fahri Hamzah: Orang Ditahan Butuh Hiburan
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Syailendra Persada
Selasa, 24 Juli 2018 06:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah tidak sepakat dengan program revitalisasi lembaga permasyarakatan atau lapas dan rutan. "Enggak perlu itu. Lapas Sukamiskin itu sudah yang paling manusiawi di Indonesia ini," kata Fahri Hamzah saat ditemui Tempo di Kompleks Parlemen, Senayan pada Senin, 23 Juli 2018.
Baca: Sidak ke Lapas Sukamiskin, Kemenkumham Temukan Barang Terlarang
Menurut Fahri, fasilitas-fasilitas yang disediakan di Lapas Sukamiskin, bukanlah fasilitas mewah melainkan manusiawi. "Lapas selain Sukamiskin itu antah berantah kayak zaman Belanda. Saya sudah keliling Lapas seluruh Indonesia," ujar dia. "Orang ditahan bertahun-tahun butuh hiburan juga".
Kalapas Sukamiskin Wahid Husen diciduk KPK bersama tiga orang lainnya pada Sabtu dinihari, 21 Juli 2018. Setelah menjalani pemeriksaan, Kalapas yang baru menjabat sejak Maret lalu itu ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait pemberian fasilitas mewah dan rekomendasi izin luar biasa kepada narapidana korupsi tertentu di dalam Lapas Sukamiskin.
Baca juga: KPK: Seluruh Lapas di Indonesia Harus Dikembalikan Sesuai Standard
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengatakan, OTT KPK di Lapas Sukamiskin tersebut menjadi momentum bagi Kementerian Hukum dan HAM untuk membenahi lapas secara menyeluruh. Sri menyebut, program revitalisasi lapas dan rutan juga akan berjalan mulai Agustus mendatang. Menurut dia, Kementerian telah menetapkan 99 dari 528 lapas dan rutan di seluruh Indonesia yang akan menjadi percontohan.
Dalam inspeksi mendadak Ditjen PAS Kemenkunham di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat pada Ahad, 22 Juli 2018, petugas menemukan berbagai barang yang dilarang seperti uang hingga televisi di kamar narapidana. “Selain uang dan televisi, petugas menemukan barang-barang lain seperti lemari pendingin, kompor, microwave, katel, panci, spatula, handphone, AC, serta barang lainnya,” kata Sri Puguh.
Simak juga: Soal Mitsubishi Triton dan Tarif Sel Mewah Kalapas Sukamiskin
Sri Puguh menyatakan siap mundur dari jabatannya jika gagal menjalankan revitalisasi lapas dan rumah tahanan, termasuk Lapas Sukamiskin. "Lihat nanti revitalisasi. Kalau tidak berhasil, saya mundur," kata Sri Puguh.