Napi Korupsi Ini Klaim Tak Ada Fasilitas Mewah Lapas Sukamiskin

Senin, 23 Juli 2018 16:14 WIB

Sejumlah barang sitaan hasil sidak diperlihatkan saat rilis pers di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 22 Juli 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, bercerita tentang pengalamannya mengurus izin berobat di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Terpidana korupsi dana operasional menteri di Kementerian ESDM ini memang mendekam di Lapas Sukamiskin.

Baca: Sidak ke Lapas Sukamiskin, Kemenkumham Temukan Barang Terlarang

"Pernah, saya pernah izin ke luar lapas untuk berobat," ujar Jero saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 23 Juli 2018. Hari ini, Jero hadir untuk menjalani sidang perdana peninjauan kembali perkara yang menjeratnya. Sebelumnya, Mahkamah Agung menerima kasasi jaksa dan memperberat hukuman Jero menjadi delapan tahun penjara dari sebelumnya hanya empat tahun.

Jero mengklaim tidak mengetahui jika ada jual-beli izin yang memungkinkan napi bebas keluar-masuk Lapas Sukamiskin. Pengalamannya mengurus izin ke luar untuk berobat tersebut biasa saja, tanpa ada obrolan atau tawaran untuk mendapatkan izin yang lebih bebas.

Simak: 6 Napi Ini Pernah Kepergok Pelesiran di Luar Lapas Sukamiskin

Advertising
Advertising

Jero juga tidak mengetahui ada kamar tahanan dengan fasilitas mewah, seperti milik Fahmi Dermawansyah, terpidana kasus korupsi di Badan Keamanan Laut. Kamar Fahmi memiliki fasilitas pendingin udara, lemari es, televisi, dan kamar mandi yang direnovasi ala apartemen.

Setahu Jero, tidak ada kamar, termasuk saung di lapas, yang memiliki fasilitas mewah, hanya fasilitas biasa. "Fasilitas biasa saja, tidak ada AC, kulkas, TV," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar adanya kamar mewah di Lapas Sukamiskin, salah satunya milik Fahmi Darmawansyah, yang merupakan suami artis Inneke Koesherawati. Lembaga antikorupsi tersebut mengungkap adanya praktik jual-beli fasilitas kamar dan izin luar biasa untuk masuk dan keluar lapas.

Simak juga: Keluar Lapas Sukamiskin, Koruptor Ini Pernah Pulang ke Rumah

Kasus tersebut berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK pada Sabtu dinihari di Bandung. Dalam operasi tersebut, KPK menangkap Fahmi, yang diduga menyuap Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein agar mendapatkan fasilitas mewah dan izin keluar-masuk lapas. KPK menyita dua mobil milik Wahid, yang diduga pemberian suap. Selain itu, penyidik menyita barang bukti uang tunai Rp 279 juta dan US$ 1.140.

Berita terkait

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

57 menit lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

Dilansir dari laman e-LHKPN milik KPK, Kepala Bea Cukai Puwakarta itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

10 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

12 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

15 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

15 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

17 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

18 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

18 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

19 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

22 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya