Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Jumat, 13 Juli 2018 08:22 WIB

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang di sejumlah tempat di Papua. Dia mengklaim telah pula berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

“Saya sudah rapat bersama Bupati Nduga, Gubernur Papua, dan Pangdam Cenderawasih,” ucap Boy melalui pesan pendek, Kamis, 12 Juli 2018.

Baca: Kapolda Papua Jelaskan Serangan ke Kelompok Bersenjata di Nduga

Boy membantah anggapan bahwa polisi dan TNI gagal menangkap anggota kelompok bersenjata yang telah menguasai Kampung Angguru, Nduga, Papua, pada November tahun lalu. Kelompok ini diduga merupakan pelaku sejumlah serangan yang terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak pada 27 Juni lalu. “Polisi tak akan menunggu jatuh korban lagi,” kata Boy.

Serangan pertama yang dilakukan kelompok tersebut adalah menembaki pesawat Dimonim Air asal Timika pada 22 Juni 2018. Ketika serangan terjadi, pesawat tersebut tengah mengangkut 17 personel bantuan dari Brigade Mobil Polri untuk mengamankan pemilihan gubernur Papua. Pilot pesawat luka-luka akibat terkena serpihan peluru.

Penembakan kedua terjadi terhadap pesawat Trigana Air yang disewa pasukan Brimob Polda Papua dan masyarakat di sekitar Bandara Kenyam, Nduga, Papua, pada 25 Juni 2018. Serangan ini menyebabkan tiga orang tewas dan seorang anak terluka bacok. Penembakan kembali terjadi secara tak terarah tepat pada hari rencana pemungutan suara. Dua serangan ini menunda proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Nduga.

Baca: Bupati Nduga Papua Minta Aparat Tak Lakukan Serangan dari Udara

Advertising
Advertising

Berlanjut pada 6 Juli, penembakan kembali terjadi ketika personel Brimob mengamankan Bandara Kenyam. Anggota Resimen 1 Pelopor Brimob, Bharada Rafindo Refli Sagala, terkena tembakan dalam serangan itu. Kelompok yang sama juga menyerang rombongan pembawa kertas suara hasil pemungutan suara di Distrik Torere, Puncak Jaya, Papua. Dalam serangan ini, dua anggota kepolisian dan Kepala Distrik Torere meninggal akibat luka tembak.

Juru bicara Polda Papua, Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan kelompok bersenjata kembali melakukan serangan di Nduga, Papua, 11 Juli lalu. Kelompok tersebut menembaki helikopter yang mengangkut bahan makan bagi aparat keamanan. Serangan tersebut langsung dibalas pasukan Brimob Polda Papua yang sudah berada di sekitar lokasi. "Baku tembak terjadi selama satu jam sejak pukul 16.00 WIT," kata Kamal.

Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge, melayangkan protes terhadap tindakan aparat gabungan TNI-Polri menyerang Kampung Alguru di Kenyam, Nduga. Menurut dia, operasi tersebut dilaksanakan secara tertutup dan tak diketahui pemerintah daerah. Serangan tiba-tiba tersebut juga memicu perlawanan dari kelompok bersenjata yang tengah bersembunyi.

Baca: TNI Tak Mengejar Kelompok Bersenjata di Nduga Papua

Akibat baku tembak ini, menurut Wentius, warga setempat langsung mengungsi ke hutan, ke arah Agats, dan Mimika. Dia menyebutkan, sejumlah warga mengalami trauma dan luka-luka. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan Pemerintah Kabupaten Nduga meminta Polri dan TNI menarik pasukannya. “Bupati dan wakil ada di sini, kenapa tidak dilapori? Orang-orang ini harus ditarik," katanya.

ANDITA RAHMA

Berita terkait

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

11 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

15 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

21 jam lalu

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah belakangan viral di media sosial sebagai perwira tinggi bintang satu termuda. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

22 jam lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

1 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

1 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya