Kapolda Papua Jelaskan Serangan ke Kelompok Bersenjata di Nduga

Reporter

Andita Rahma

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 12 Juli 2018 15:01 WIB

Kepala Polisi Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar membantah kabar yang menyatakan tidak adanya koordinasi antara TNI-Polri dan Pemerintah Kabupaten Nduga, Papua, dalam melakukan penyerangan di kampung Angguru. Kampung tersebut diduga telah diduduki kelompok bersenjata.

"Saya sudah rapat dengan Bupati Nduga, bersama Gubernur dan Panglima Kodam (Pangdam)," ujar Boy melalui pesan pendek, Kamis, 12 Juli 2018.

Baca juga: Polisi Hilang Pasca-Pilkada Papua, Polda Turunkan 100 Personel

Polisi, kata Boy, terus melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang diduga membunuh tiga warga sipil dan satu orang anak di Keneyam. "Apa kita harus tunggu korban lebih banyak lagi? Mohon jangan terpengaruh propaganda kelompok tersebut," katanya.

Sebelumnya, rangkaian penyerangan di sekitar penyelenggaraan pilkada serentak 2018 ini disebut sengaja dilakukan untuk menunjukkan eksistensi kelompok bersenjata tersebut. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan kelompok tersebut sengaja melakukan aksi untuk mengacaukan pelaksanaan pilkada di Papua.

Advertising
Advertising

"Artinya, mereka memanfaatkan momen ini untuk mengganggu dan menunjukkan eksistensi mereka. Semua tahu orang sibuk dengan pilkada, maka mereka melakukan kegiatan agar mereka dikenal dan eksis," ujar Setyo.

Saat ini, aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata tersebut. Jumlah personel keamanan juga terus ditambah.

Sebelum pilkada, kelompok bersenjata melakukan penembakan terhadap pesawat Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pada 25 Juni 2018. Pesawat tersebut mengangkut logistik pilkada dan 15 personel Brimob Polri.

Baca juga: Petugas Menemukan Satu Lagi Jenazah Polisi yang Hilang di Papua

Dalam peristiwa itu, kelompok tersebut menembaki warga di sekitar Bandara Kenyam dan menewaskan tiga warga sipil serta melukai satu anak. Aksi tersebut telah mengakibatkan ditundanya pelaksanaan pemungutan suara di Kabupaten Nduga.

Kemudian, penembakan dikabarkan kembali terjadi di sekitar Bandara Nduga, Rabu, 27 Juni 2018. Kelompok bersenjata melakukan penembakan tak terarah. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Masih di hari yang sama, kelompok bersenjata menembaki warga dan aparat di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Dua anggota Polri dan kepala distrik yang membawa surat suara tewas ditembak.

Berita terkait

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

53 menit lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

5 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

8 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

19 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

20 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

1 hari lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya