Demokrat Tak Masalah Jika JK Menolak Dipasangkan dengan AHY

Kamis, 5 Juli 2018 09:57 WIB

Wapres Jusuf Kalla menyambangi kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Patra Kuningan, Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan partainya menghormati keputusan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menolak dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pilpres 2019.

"Tidak masalah, sebetulnya bukan ditolak karena Pak JK tidak mau dengan AHY dan maunya dengan yang lain, tapi karena memang Pak JK tidak ingin lagi terjun dalam pilpres," kata Ferdinand kepada Tempo pada Kamis, 5 Juli 2018.

Baca: Demokrat: Poros Ketiga Terbentuk Seiring Perpecahan di Kubu-kubu

Kabar penolakan JK itu disampaikan oleh Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi. Sofjan mengatakan JK sudah menolak wacana Partai Demokrat memasangkannya dengan AHY. "Sudah kasih tahu ke Demokrat dia sudah tidak bisa (maju pilpres) lagi," kata Sofjan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018. Sofjan mengatakan JK sudah memutuskan untuk pensiun dan hanya akan membantu Presiden Joko Widodo dalam pemilihan selanjutnya.

Sejumlah politikus Partai Demokrat sebelumnya mengungkapkan wacana memasangkan JK dengan Komandan Satuan Tugas Bersama Agus Harimurti Yudhoyono. Wacana itu semakin menguat setelah adanya pertemuan antara JK dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin, 25 Juni lalu.

Advertising
Advertising

Baca: JK Disebut Tolak AHY di Pilpres 2019, Ini Kata Demokrat

Menurut Ferdinand, kader Demokrat menghormati keputusan JK yang lebih memilih untuk menyiapkan kepemimpinan masa depan. Ia mengatakan keputusan JK itu tak mengganggu arah politik Demokrat sama sekali. Demokrat, kata dia, kini bergerak dengan banyak opsi terkait kandidat calon presiden dan wakil presiden.

Ferdinand sekaligus mengklarifikasi hasil polling internal kader yang sebelumnya diberitakan. Dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon dan Imelda Sari menyampaikan bahwa 90 persen kader Demokrat menginginkan terbentuknya poros baru dan secara spesifik nama JK disebut sebagai kandidat capres.

Baca: Sofyan Wanandi Tepis Isu JK Ingin Ajukan Anies di Pilpres 2019

Ferdinand meluruskan, hasil polling itu yakni 94,1 persen kader memilih poros baru, tetapi tidak menyebut nama JK. "Yang benar adalah polling di DPD Jawa Barat ketika Pak SBY konsolidasi di sana, kader menginginkan DPP Partai Demokrat menginisiasi pembentukan poros baru," kata dia.

Ferdinand tak menampik nama JK memang cukup banyak muncul di internal kader Demokrat. Namun, kata dia, keinginan mengusung JK sebagai capres masih sebatas aspirasi dari kader yang kemudian ditampung. "Belum pernah menjadi sikap partai," ujarnya.

Demokrat pun menjajaki opsi baru setelah adanya penolakan JK. Ferdinand mengatakan dua opsi yang kini dibahas yakni duet Prabowo Subianto-AHY dan Anies Baswedan-AHY.

Berita terkait

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

4 jam lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

5 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

8 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

1 hari lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

1 hari lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

1 hari lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 hari lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya