Mahasiswa Papua Protes Pembubaran Pemutaran Film di Malang

Senin, 2 Juli 2018 19:03 WIB

Ilustrasi Film (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Mahasiswa Papua memrotes pembubaran pemutaran film dan diskusi memperingati proklamasi West Papua ke 42, Ahad malam, 1 Juli 2018. Diskusi dan pemutaran film diselenggarakan di rumah kontrakan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua Jalan Lowokwaru, Malang. Aksi pembubaran juga menimbulkan bentrok antar massa.

"Kami diseret dipukul dan diusir," kata Juru bicara aliansi, Yohanes Giyai. Pemutaran film sejarah Papua, katanya, dihadiri 55 mahasiswa Papua. Pembubaran itu dianggap menghambat kebebasan berekspresi dan berpendapat. Apalagi aktivitas tersebut dilakukan di dalam rumah.

Baca juga: Pemutaran Film Mahasiswa Papua di Surabaya Dijaga Polisi

"Ini bagian dari pengembangan intelektual dan panggung akademik," ujar Giyai. Ia menuding diskusi dan putar film itu dibubarkan karena campur tangan militer dan polisi. Mereka memprovokasi warga hingga sempat terjadi bentrokan dan pemukulan. Tujuh orang mengalami luka lebam, dan berdarah karena pukulan.

Pelaku, katanya, bukan warga setempat. Ia mengaku selama sembilan tahun tinggal dan tak ada gesekan dengan warga. Lokasi bentrokan sekitar 35 meter dari Kepolisian Sektor Lowokwaru, Malang. Mereka juga menuntut 10 komputer jinjing dan empat telepon seluler milik mahasiswa asal Papua itu dikembalikan. "Perselisihan soal pemondokan itu pengalihan isu saja," ujarnya.

Advertising
Advertising

Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Asfuri mengundang mahasiswa Papua dan warga setempat untuk mediasi pada Senin 2 Juli 2018. Mediasi juga dihadiri Komandan Kodim 0833 Letnan Kolonel Nurul Yakin dan Pelaksana Tugas Wali Kota Malang Sutiaji. "Tak ada personil polisi yang mengusir. Kami datang untuk mengamankan agar tak ada kerusuhan," ujarnya.

Baca juga: LBH Surabaya Sesalkan Pemutaran Film Mahasiswa Papua Dijaga Ketat

Sedangkan komputer jinjing dan telepon seluler milik mahasiswa asal Papua tersebut disita oleh Ketua RT setempat. Semua barang, katanya, tak ada dalam penguasaan polisi. "Semua disimpan Ketua RT, silahkan diambil," ujarnya.

Ketua RT 3 RW 4, Didit Widianto mengaku telah berkoordinasi dengan penghuni kontrakan agar tak memutar film di rumah kontrakan. Namun, tak membuahkan hasil. "Kita tak mengusir, tapi batas waktu kontrak rumah habis 20 Juni lalu," ujarnya.

Selain itu, dia menuding mahasiswa yang tinggal di sana sering mabuk-mabukan. Serta menimbulkan keresahan karena melepaskan anjing dan meludah sembarangan.

Berita terkait

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

10 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

10 jam lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

18 jam lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

1 hari lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

1 hari lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

1 hari lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

2 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

3 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

3 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

3 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya