KM Sinar Bangun Karam Karena Karakter Danau Toba

Sabtu, 30 Juni 2018 09:38 WIB

Anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) mengecek pelampung yang diikatkan pada pukat dalam operasi pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Kamis, 28 Juni 2018. Saat ini, tim Basarnas tengah membahas dua opsi untuk proses evakuasi bangkai KM Sinar Bangun dari dasar danau. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli geologi Gagarin Sembiring mengatakan kecelakaan yang menimpa KM Sinar Bangun terjadi di antaranya karena faktor karakteristik Danau Toba. “Kecelakan itu terjadi lebih karena faktor human error dan meterologi,” kata Pengurus Daerah Sumatera Utara Ikatan Ahli Geologi Indonesia itu, Jumat, 29 Juli 2018.

Lokasi kecelakaan kapal motor itu di sekitar Kaldera Haranggaol. “Itu termasuk yang terdalam di Danau Toba.”

Baca:
KM Sinar Bangun Ditemukan, Basarnas Siapkan Dua Opsi Evakuasi
TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

Kaldera itu efek letusan Gunung Toba sekitar 500 ribu tahun lalu yang terletak di sebalah utara Danau Toba saat ini. Menurut beberapa penelitian, ledakan yang membentuk Kaldera Haranggaol merupakan erupsi besar kedua yang pernah terjadi.

Erupsi Gunung Toba pertama diperkirakan terjadi sekitar 850 ribu tahun lalu dan menghasilkan Kaldera Porsea. Letusan ini membentuk kawah di kawasan Porsea dan Sibaganding. Sedangkan ledakan ketiga yang disebut-sebut paling besar terjadi sekitar 74 ribu tahun yang lalu. Letusan yang dikategorikan sebagai Super Volcano ini pada akhirnya menghasilkan Kaldera Toba.

Baca: Baca: Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

Mengenai korban yang juga belum banyak muncul ke atas permukaan danau, Gagarin berpendapat bahwa hal itu berkaitan dengan kedalaman Danau Toba. Dengan kedalaman sekitar 500 meter, jasad korban karamnya KM Sinar Bangun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat terapung.

Advertising
Advertising

Meskipun dalam keadaan tanpa arus, naiknya jasad korban juga tidak dapat diprediksi. Apalagi selama ini, belum pernah ada simulasi berapa kecepatan turun dan naik suatu objek jika tenggelam dengan kedalaman hingga 500 meter di Danau Toba.

Baca: KM Sinar Bangun Ditemukan, Ini Kronologi ...

“Jadi kita enggak bisa berharap korban ditemukan di atas permukaan danau.” Hal ini bisa dijadikan pertimbangan untuk mengevakuasi korban. Belum lagi jika kapal berada di dasar danau yang miring dan meluncur ke bawah. “Ini menyebabkan arus turbidit serta lumpur di permukaan itu. Jadi tidak bisa kita pastikan.”

Hingga kemarin, Jumat, 29 Juni 2018, pencarian KM Sinar Bangun telah memasuki hari ke-12. Meskipun telah mendeteksi posisi kapal melalui alat Remotely Operated Vehicle (ROV), tim gabungan Basarnas masih memikirkan cara evakuasi bangkal kapal ke permukaan. Faktor kedalaman Danau Toba menjadi salah satu penghalang serius untuk menarik kapal dari posisinya.

Berita terkait

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

1 hari lalu

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Tiga Destinasi Favorit saat Berkunjung ke Danau Toba, Bisa untuk Foto Prewedding

3 hari lalu

Tiga Destinasi Favorit saat Berkunjung ke Danau Toba, Bisa untuk Foto Prewedding

Di kawasan Danau Toba, terdapat sejumlah lokasi yang menjadi tujuan utama wisatawan karena keindahan alam dan keunikan budayanya.

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

3 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Bukit Holbung dan Huta Siallagan Danau Toba Primadona Pengambilan Foto Prewedding

3 hari lalu

Bukit Holbung dan Huta Siallagan Danau Toba Primadona Pengambilan Foto Prewedding

Bukit Holbung dan Huta Siallagan di Danau Toba menjadi primadona tempat pengambilan foto prewedding.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Sebelumnya, InJourney Mengklaim F1 Powerboat Danau Toba 2024 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

4 Maret 2024

Belajar dari Sebelumnya, InJourney Mengklaim F1 Powerboat Danau Toba 2024 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

F1 Powerboat Danau Toba 2024 kali ini digelar pada pagi hari karena belajar dari penyelenggaraan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

F1 Powerboat Danau Toba 2024: Rusty Wyatt, Pebalap Debutan yang Jadi Juara

3 Maret 2024

F1 Powerboat Danau Toba 2024: Rusty Wyatt, Pebalap Debutan yang Jadi Juara

Rusty Wyatt menyalip lawannya di lap-lap terakhir untuk memastikan keluar sebagai juara F1 Powerboat Danau Toba 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi F1 Powerboat Danau Toba 2024

3 Maret 2024

Serba-serbi F1 Powerboat Danau Toba 2024

Rangkaian event F1 Powerboat pada 2 Maret hingga 3 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Cerita Penjual Kaus yang Panen Untung, Berkah Digelarnya F1 Powerboat 2024 Danau Toba

3 Maret 2024

Cerita Penjual Kaus yang Panen Untung, Berkah Digelarnya F1 Powerboat 2024 Danau Toba

Gelaran F1 Powerboat 2024 Danau Toba berlangsung di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Barat pada Sabtu-Minggu ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Sarankan Balapan F1 Powerboat 2024 Danau Toba Dipercepat 1 - 2 Jam dari Jadwal Semula

2 Maret 2024

BMKG Sarankan Balapan F1 Powerboat 2024 Danau Toba Dipercepat 1 - 2 Jam dari Jadwal Semula

BMKG menyarankan agar balapan F1 Powerboat 2024 di Danau dipercepat 1 sampai 2 jam dari jadwal semula.

Baca Selengkapnya