Pusat Vulkanologi: Banjir Bandang Banyuwangi Murni Peristiwa Alam

Senin, 25 Juni 2018 08:54 WIB

Warga dan relawan membersihkan rumahnya dari material pasir dan lumpur akibat banjir bandang di Desa Alas Malang, Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 23 Juni 2018. Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 328 unit rumah rusak serta meninggalkan endapan lumpur dan pasir setinggi 1 meter di permukiman warga. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Lumajang - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turun ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk melakukan kajian terkait dengan penyebab banjir bandang yang melanda empat dusun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jumat pekan lalu. Kepala Bidang Mitigasi Pergerakan Tanah PVMBG Agus Budianto menegaskan, kejadian ini merupakan peristiwa alam.

"Kami telah lakukan kajian, ini murni peristiwa alam," kata Agus dalam rilis Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang diterima Tempo, Senin pagi, 25 Juni 2018.

Baca: BPBD Banyuwangi: 415 Rumah Terdampak Banjir Bandang

Agus menjelaskan, banjir ini terjadi akibat longsor di puncak Gunung Pendil, yang merupakan gunung api tertua di kompleks Gunung Raung. Berdasarkan pantauan satelit dan kajian PVMBG, hutan di kompleks Gunung Raung masih lebat. "Hutannya masih sangat lebat. Kami tegaskan ini peristiwa alam," ucap Agus.

Ketinggian Gunung Pendil sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut. Adapun titik tertinggi longsor ada di ketinggian 2.245 mdpl. Gunung Pendil memiliki penampang kerucut yang curam dengan kemiringan lebih dari 45 derajat. Menurut Agus, mahkota longsor terjadi di kerucut Gunung Pendil. Longsor di Gunung Pendil terjadi akibat di gunung ini terjadi banyak pelapukan material vulkanis, karena gunung ini merupakan gunung api tertua yang tumbuh di kaldera besar.

Advertising
Advertising

Saat musim kemarau, terjadi rekahan-rekahan (retakan) tanah. Pada musim hujan, air masuk ke dalam rekahan hingga mengalami kejenuhan air. Ketika curah hujan sangat tinggi, air semakin susah masuk dan terbendung, lalu tidak mampu tertahan. Karena gravitasi air turun, terjadi longsor. "Kejadian kemarin kan karena curah hujan meningkat sekitar empat hari, menggenangi tanah di sana, akhirnya tidak tertampung, lalu mendobrak sisa material yang ada di atas," tutur Agus.

Baca: Banjir Bandang Terjang Empat Dusun di Banyuwangi

Saat longsor, air membawa material vulkanis yang mengalami pelapukan dan mendesak material lain, termasuk pohon-pohon besar. "Meskipun pohon besar, karena tanah di bawahnya mengalami pelapukan, pohon akan terbawa hingga akarnya. Ada ketinggian, kemiringan, akumulasi air, dan pelapukan, maka terjadilah longsor ini," kata Agus.

Berdasarkan kajian PVMBG, longsor yang terjadi di Gunung Pendil membawa material vulkanis yang mengalir ke Sungai Badeng. Ini merupakan jalur wilayah tangkapan air Gunung Pendil, sehingga menyebabkan banjir bandang. "Sejak kejadian banjir Mei lalu di lokasi yang sama, kami langsung kaji dan hasilnya sudah disosialisasi ke pemkab tentang potensi bencana geologi dari Raung. Sebenarnya kesiapan sudah dibangun sejak dini oleh pemkab dan warga. Ini sebabnya, tidak ada korban jiwa, karena warning sudah ada," kata Agus.

Baca: Ketinggian Lumpur Banjir Bandang Banyuwangi Mencapai 1 Meter

Agus berujar, saat ini, pihaknya kembali ke Banyuwangi untuk melakukan kajian kembali, menghitung berapa material yang mengalami pelapukan di Gunung Pendil. "Dan potensi terjadinya longsor," ucap Agus. Dalam kesempatan itu, Agus juga mengimbau warga untuk tetap waspada. Karena kondisi pelapukan di Gunung Pendil disertai anomali curah hujan yang masih tinggi, warga bersama pemkab tetap diminta untuk terus memantau bila ada peningkatan aliran air.

"Antisipasinya bisa dengan segera membersihkan penghalang-penghalang di aliran sungai. Dan yang penting, tetap antisipasi dan waspada, khususnya rumah-rumah yang ada di sempadan sungai," tutur Agus.

Berita terkait

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

9 jam lalu

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

BMKG menyatakan saat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali dalam kategori lemah.

Baca Selengkapnya

Jakarta Banjir Karena Hujan Lebat Hari, Paling Banyak di Jakarta Selatan

9 jam lalu

Jakarta Banjir Karena Hujan Lebat Hari, Paling Banyak di Jakarta Selatan

Dari Cipulir sampai Lubang Buaya, sebanyak tujuh ruas jalan dan 45 RT terendam banjir karena hujan lebat hari ini.

Baca Selengkapnya

Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

1 hari lalu

Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

Masyarakat dan juga kalangan wisatawan yang mempersiapkan rencana liburan ke Yogyakarta perlu mewaspadai potensi akibat cuaca buruk seiring meningkatnya intensitas hujan awal November 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Raja Spanyol Dipermalukan, Dilempari Lumpur Saat Kunjungi Korban Banjir

1 hari lalu

Raja Spanyol Dipermalukan, Dilempari Lumpur Saat Kunjungi Korban Banjir

Korban banjir di Spanyol marah kepada Raja Spanyol Felipe VI dan melemparinya dengan lumpur.

Baca Selengkapnya

Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

3 hari lalu

Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

Peta peringatan dini cuaca BMKG menunjukkan hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir tersebar cukup luas di Jabodetabek, Sabtu siang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

3 hari lalu

Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

BNPB mencatat 1.427 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat malam, 1 November 2024.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol

3 hari lalu

WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol

KBRI Madrid telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI di Valencia. Tak ada WNI yang meninggal dalam musibah banjir tersebut

Baca Selengkapnya

Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

3 hari lalu

Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

Banjir yang terjadi di Spanyol menyebabkan sekitar 205 orang meninggal dan puluhan lainnya hilang.

Baca Selengkapnya

Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

5 hari lalu

Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyisir lagi sejumlah area rawan banjir di DKI, mengingat musim hujan sudahdi depan mata.

Baca Selengkapnya

WALI Penuhi Arahan Jokowi untuk Selesaikan Macet dan Banjir di Kota Malang

6 hari lalu

WALI Penuhi Arahan Jokowi untuk Selesaikan Macet dan Banjir di Kota Malang

Wahyu Hidayat selama ini dikenal sebagai ahli tata kota dan bersama Ali Muthohirin telah memiliki program prioritas yang dijalankan apabila terpilih di Pilwali Kota Malang 2024. Program unggulan itu adalah menyelesaikan masalah dasar perkotaan, seperti banjir, kemacetan, dan parkir.

Baca Selengkapnya