Bersama Golkar, Partai Demokrat Bicarakan Peluang JK Capres 2019

Jumat, 22 Juni 2018 09:50 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi mantan Presiden, BJ Habibie, dalam rangka silaturahmi hari raya Idul Fitri di kediaman BJ Habibie, Kuningan, Jakarta, 21 Juni 2018. Setwapres RI

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat telah membicarakan kemungkinan mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2019 dengan tokoh-tokoh Partai Golkar. "Tentu kami menjalin komunikasi politik ya, kami juga bicara dengan tokoh-tokoh Golkar," kata Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Tempo, Jumat, 22 Juni 2018.

Nama JK dibicarakan Partai Demokrat sebagai salah satu kandidat presiden meski belum dibahas secara resmi dan matang. Nama JK muncul seiring dengan rencana Partai Demokrat membentuk poros baru, yang dinamakan koalisi kerakyatan, dalam pilpres 2019.

Baca:
Polemik Pelantikan M. Iriawan, Kenapa Partai Demokrat Gusar?
Sekjen Partai Demokrat Jelaskan Arti Kaus...

Ferdinand mengatakan partainya ingin menyajikan alternatif pasangan calon presiden dan calon wakil presiden baru. Menurut dia, tidaklah elok jika pilpres 2019 hanya mengulang duel Joko Widodo dan Prabowo Subianto seperti pilpres 2014. "Membicarakan bagaimana membuka peluang untuk ini (mengusung JK sebagai capres) bisa terjadi sebagai alternatif pilihan nanti."

Pembicaraan dengan Golkar baru terjalin dengan sejumlah tokoh, belum secara resmi antarpartai. Dia mengakui tidaklah mudah langsung bertemu antarpartai, mengingat arah politik Partai Golkar saat ini menginginkan ketua umumnya, Airlangga Hartarto, menjadi calon wakil presiden Jokowi.

Advertising
Advertising

Baca:
Pimpin Apel Siaga Partai Demokrat, SBY Sampaikan...
Partai Demokrat Gagas Terbentuknya Koalisi...

Ferdinand mengatakan Demokrat menghargai mekanisme yang ada di internal partai berlambang pohon beringin itu. Melalui musyawarah nasional dan rapat pimpinan nasional partai, Golkar telah menyatakan akan mendukung calon inkumben Joko Widodo dalam pilpres 2019. Namun Ferdinand beranggapan semua kemungkinan masih bisa terjadi. "Golkar baru menyatakan akan mendukung, belum mendeklarasikan mendukung siapa dan siapa (pasangan calon) di 2019," ujarnya.

Ferdinand mengakui Partai Demokrat terganjal aturan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sehingga tidak bisa mengajukan capres-cawapres sendiri. Aturan presidential threshold mensyaratkan partai politik atau gabungan partai politik memiliki 20 persen suara di Dewan Perwakilan Rakyat atau 25 persen suara sah nasional untuk bisa mencalonkan presiden atau wakil presiden. Demokrat hanya memiliki 10,9 persen suara di DPR, sehingga harus berkoalisi dengan partai lain.

Berita terkait

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

5 jam lalu

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

Nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi masuk radar Partai Golkar untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

7 jam lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

11 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

2 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

2 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

3 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

3 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya