Jemaah Naqsabandiyah di Mataram Rayakan Idul Fitri Hari Ini

Reporter

Antara

Kamis, 14 Juni 2018 08:44 WIB

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah melaksanakan salat Id 1439 Hijriah di rumah ibadah Suluh Darussalam, Kampung Pasir Jawa, Cigombong, Bogor, Rabu, 13 Juni 2018. Penetapan 1 Syawal 1439 Hijriah atau Lebaran ini didasari metode hisab Munjid. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Mataram - Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merayakan Hari Raya Idul Fitri hari ini, Kamis, 14 Juni 2018. Penentuan 1 Syawal jemaah tarekat ini menggunakan perhitungan atau rukyat dengan melihat kemunculan bulan.

"Hari ini terakhir kami berpuasa dan besok jamaah akan melaksanakan Shalat Ied di masjid ini," kata salah seorang jamaah Tarekat Qodariyah wan Naqsabandiyah, Ruslan saat ditemui di masjid Riadul Khair di Lingkungan Kebon Lauk, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram pada Rabu, 13 Juni 2018.

Baca: Hari Raya Idul Fitri Diperkirakan 15 Juni 2018

Sejak Rabu kemarin, jemaah Tarekat Qodariyah wan Naqsabandiyah di Lingkungan Kebon Lauk sudah bersiap-siap menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah dengan memasak berbagai menu khas Lebaran seperti opor ayam. Sejumlah jemaah juga memperdengarkan lantunan kalimat takbir melalui pengeras di rumahnya sebagai salah satu cara menyemarakkan hari Lebaran.

Ruslan mengatakan jemaah telah melaksanakan ibadah puasa sejak 15 Mei 2018. Berbeda dua hari dari penetapan pemerintah soal awal Ramadan pada 17 Mei 2018. "Memang berbeda dengan penetapan pemerintah, tapi tokoh jamaah Naqsabandiyah punya perhitungan sendiri," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Jemaah Naqsabandiyah Gelar Salat Idul Fitri Hari Ini

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram Burhanul Islam mengatakan pihaknya akan melakukan pemantauan dalam perayaan Idul Fitri jemaah Naqsabandiyah tersebut. "Tapi kami sifatnya tetap melakukan pemantauan," kata dia ketika dikonfirmasi terkait adanya perbedaan pelaksanaan shalat Ied jemaah Tarekat Qodariyah wan Naqsabandiyah di Kota Mataram dengan di Sumatera Barat.

Menurut Burhanul, memang sering terjadi perbedaan antara pemerintah dengan jemaah tersebut terkait penetapan awal bulan Ramadan dan 1 Syawal. Namun perbedaan tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan sehingga tidak pernah ada gejolak dan masyarakat umum memaklumi dan bisa memaknai perbedaan. "Kalau kami dari Kemenag tetap berharap meskipun terjadi perbedaan khilafiyah di tengah masyarakat, kita berharap untuk tetap arif dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan," kata dia.

Sementara itu, ratusan jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat telah melaksanakan salat Idul Fitri pada Rabu, 13 Juni 2018. Pelaksanaan salat dipusatkan di Padang.

Baca: Ratusan Napi di Nusakambangan Diusulkan Dapat Remisi Idul Fitri

Berita terkait

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

11 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

11 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

13 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

14 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

14 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

14 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

15 hari lalu

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

Mobil yang bekerja keras selama perjalanan mudik Lebaran dapat mengalami berbagai masalah jika tidak dirawat dengan baik setelahnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta FX Rudy Kunjungi Kediaman Megawati Saat Idul Fitri

15 hari lalu

Fakta-fakta FX Rudy Kunjungi Kediaman Megawati Saat Idul Fitri

FX Rudy mengemukakan bahwa kedatangannya tersebut khusus untuk bersilaturahmi di Idul Fitri dengan Ketum PDIP di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

15 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya