Kemensos Ambil Alih Penanganan Anak-Anak Peledak Bom Surabaya

Selasa, 12 Juni 2018 13:40 WIB

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan menunjukkan foto keluarga Dita Upriyanto saat penggerebekan rumah terduga teroris di kawasan Wonorejo Asri, Surabaya, 13 Mei 2018. Keluarga dengan empat anak ini merupakan terduga pelaku peledakan di tiga gereja di Surabaya. ANTARA/Nanda Andrianta

TEMPO.CO, Surabaya - Kementerian Sosial mengambil alih penanganan lanjutan tujuh anak terduga teroris dan peledak bom Surabaya dan Sidoarjo, Selasa, 12 Juni 2018. Kepolisian Daerah Jawa Timur menyerahkan perawatan psikologis ketujuh anak itu hari ini di Mapolda Jatim.

“Anak-anak itu telah selesai menjalani perawatan medis,” kata Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Selasa, 12 Juni 2018. Tujuh bocah itu adalah AAP, 7 tahun, anak Tri Murtiono, pelaku pengeboman di Mapolrestabes Surabaya; anak-anak Anton Febrianto, terduga teroris di rumah susun Wonocolo, Sidoarjo, AR, 15 tahun; FP, 11 tahun, dan GHA, 10 tahun; dan 3 orang anak Teguh alias Dedy Sulistianto yang tewas dalam penyergapan Densus 88 di Manukan Kulon, Surabaya.

Baca:
Tri Rismaharini: Cita-cita Anak Pelaku Bom di ...
Setelah Bom Surabaya, Risma Bangun ...

Kementerian Sosial, ujar Machfud, akan melanjutkan perawatan dan pendampingan psikologis meski sebelumnya pendampingan psikologis juga sudah pernah dilakukan. Secara umum kondisi anak-anak itu saat ini sudah membaik dan menampakkan keceriaan. Namun, ia mengakui ada beberapa pemahaman yang perlu diluruskan dan itu membutuhkan bantuan ahli agama. “Yang paling penting adalah pemahaman keagamaan yang perlu diperbaiki."

Machfud mengatakan Kementerian Sosial akan menentukan pihak yang mengasuh mereka. Kementerian juga akan memilihkan sekolah terbaik untuk mereka. "Pokoknya sudah komplit.”

Advertising
Advertising

Baca:
Masih Berduka Kasus Bom, Risma: HUT ...
Komentar Mengejutkan Aman Abdurrahman Soal Bom Surabaya ...

Pagi tadi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi anak-anak itu. Risma datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Samsoeri Mertoyoso bersama Kapolrestabes Komisaris Besar Rudi Setiawan sekitar pukul 08.35. Ia langsung memasuki ruangan Anggrek 20 yang menjadi Crisis Center bagi anak-anak itu. Selama 30 menit, ia berbincang dengan 7 anak terduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo. "Sudah baik, sudah ceria. Aku bawakan mereka bola dan buku," kata Risma saat ditemui awak media.

Risma menjelaskan penanganan lanjutan anak-anak itu akan dilakukan oleh Kementerian Sosial. Mereka akan dikumpulkan dalam satu tempat rehabilitasi khusus yang lokasinya dirahasiakan. "Kami tidak bisa (bekerja) sendiri-sendiri." Ia berharap anak-anak peledak bom Surabaya dan Sidoarjo bisa tumbuh normal layaknya anak-anak umumnya.

Berita terkait

Upaya Budiman Sudjatmiko Selaraskan Data Kemiskinan

6 hari lalu

Upaya Budiman Sudjatmiko Selaraskan Data Kemiskinan

Budiman Sudjatmiko tengah menyusun rencana induk percepatan pengentasan kemiskinan. Mulai selaraskan data kemiskinan di sejumlah lembaga negara.

Baca Selengkapnya

Lima UMKM Program PENA Kemensos Borong Penghargan di IEC 2024

17 hari lalu

Lima UMKM Program PENA Kemensos Borong Penghargan di IEC 2024

Program Pahlawan Ekonomi Nusantara atau PENA dari Kementerian Sosial berhasil mengahtarkan lima pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaannya meraih penghargaan pada acara Indonesia Entrepreneurs Challenge atau IEC 2024.

Baca Selengkapnya

UMKM Binaan Program PENA Kemensos Meraih Penghargaan di IEC 2024

17 hari lalu

UMKM Binaan Program PENA Kemensos Meraih Penghargaan di IEC 2024

Lima pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan Kementerian Sosial lewat program Pahlawan Ekonomi Nusantara atau PENA berhasil mendapatkan penghargaan pada acara Indonesia Entrepreneurs Challenge atau IEC 2024, yang digelar di The Westin Hotel, Jakarta Selatan, pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Ramai Kasus Pencabulan, Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang tidak Berbadan Hukum

25 hari lalu

Ramai Kasus Pencabulan, Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang tidak Berbadan Hukum

Kementerian Hukum dan HAM menyatakan Panti Asuhan Darussalam An'nur tidak berbadan hukum

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartanto Meragukan Data PHK Per September Menyentuh 53.000

30 hari lalu

Airlangga Hartanto Meragukan Data PHK Per September Menyentuh 53.000

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat hampir 53 ribu orang terdampak PHK per September 2024, pernyataan ini diragukan oleh Airlangga.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Terdaftar di DTKS Atau Tidak

6 September 2024

Cara Cek Terdaftar di DTKS Atau Tidak

Jika tidak terdaftar dalam DTKS, seseorang atau keluarga tidak bisa menerima bansos.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Diperpanjang, Ini Formasi CPNS Kemensos 2024 untuk Lulusan D3-S2 dan Penempatan IKN

6 September 2024

Pendaftaran Diperpanjang, Ini Formasi CPNS Kemensos 2024 untuk Lulusan D3-S2 dan Penempatan IKN

Pendaftaran ditutup tanggal 10 September 2024, berikut ini deetan Formasi CPNS Kemensos 2024 untuk lulusan D3, D4, S1, dan S2.

Baca Selengkapnya

ASN Kemensos Korban Bullying Sesama ASN Telah Serahkan Bukti ke YLBHI

31 Agustus 2024

ASN Kemensos Korban Bullying Sesama ASN Telah Serahkan Bukti ke YLBHI

ASN Kementerian Sosial yang menjadi korban bullying oleh sesama ASN telah menyerahkan sejumlah bukti kepada YLBHI.

Baca Selengkapnya

Bertahun-tahun ASN Kemensos Jadi Korban Bullying Sesama ASN, Minta Mutasi Tak Disetujui Pimpinan

31 Agustus 2024

Bertahun-tahun ASN Kemensos Jadi Korban Bullying Sesama ASN, Minta Mutasi Tak Disetujui Pimpinan

Seorang ASN di Kementerian Sosial menjadi korban bullying oleh sesama ASN. Menteri Tris Rismaharini sudah mengetahui kejadian ini.

Baca Selengkapnya

Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

29 Agustus 2024

Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

Cerita seorang ASN dari Kementerian Sosial yang mengaku mendapat perundungan poleh beberapa oknum di tempat kerjanya.

Baca Selengkapnya