Ikut Tommy, Titiek Soeharto Umumkan Keluar dari Partai Golkar
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Senin, 11 Juni 2018 16:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dua anak mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto berkumpul di museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, di Dusun Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta Senin sore 11 Juni 2018.
Pertemuan dua anak kandung Soeharto itu menjadi bagian dari agenda Partai Berkarya yang menggelar pertemuan dalam rangka konsolidasi dan pernyataan politik terkait Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga: Titiek Soeharto Ogah Ribut Soal Posisi Wakil Ketua MPR
Tommy sendiri merupakan Ketua Umum Partai Berkarya. Sedangkan kakaknya, Titiek Soeharto tercatat sebagai pejabat teras Partai Golkar.
Namun Titiek dalam pidatonya di ribuan kader Partai Berkarya itu menyatakan, bahwa kehadirannya dalam rapat konsolidasi Partai Berkarya itu sebagai penegasan bahwa ia bukan kader Golkar lagi.
Baca juga: Golkar Siapkan Titiek Soeharto Jadi Wakil Ketua MPR
"Saya putuskan keluar dari Golkar, dan saya pilih memperjuangkan aspirasi rakyat lewat Partai Berkarya," ujar Titiek.
Pasca pidatonya, Tommy langsung memberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Berkarya secara simbolis.
Titiek mengatakan keluarnya dia dari Partai Golkar karena selama ini gelisah dengan keadaan bangsa namun tak bisa berbuat banyak. Sebab Partai Golkar merupakan koalisi dan sahabat pemerintahan Jokowi saat ini.
Baca juga: Golkar Siapkan Titiek Soeharto Jadi Wakil Ketua MPR
"Saya sedih ingin menjerit suarakan hati rakyat tapi karena saya anggota Golkar, partai pendukung pemerintah saya tak bisa," ujar Titiek.
"Golkar saya harapkan bisa memberi masukan pada pemerintah agar kondisi bangsa membaik, tidak sekedar mengekor dan ABS (Asal Bapak Senang)," ujar Titiek.
Titiek mengaku prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. "Ada 7 juta tenaga kerja kita masih nganggur, butuh pekerjaan dan makan, tapi negara ini malah dibanjiri tenaga kerja asing yang kualitasnya tak lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Titiek Soeharto dan Tudingan Kebangkitan Politik Keluarga Cendana
Titiek Soeharto pun menyinggung maraknya impor bahan pangan. Mulai beras, gula, garam, dan daging.
"Padahal alam dan tanah ini begitu subur, tapi seolah tak ada arti, pemerintah tak memanfaatkannya dengan baik, " ujarnya.