Demokrat: SBY dan Prabowo Akan Bertemu Bahas Kemungkinan Koalisi

Senin, 11 Juni 2018 09:08 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, menyambut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat akan mengadakan pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 27 Juli 2017. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membenarkan rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Ferdinand mengatakan pertemuan kedua elit partai itu memang sedang dijadwalkan.

"Rencana pertemuan SBY dan Prabowo memang sedang dijadwalkan dan sedang direncanakan dalam rangka membicarakan kemungkinan koalisi ke depan," kata Ferdinand melalui pesan kepada Tempo pada Ahad, 10 Juni 2018.

Rencana pertemuan SBY dan Prabowo sebelumnya dikemukakan oleh beberapa politikus Gerindra. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan SBY dan Prabowo kemungkinan akan bertemu setelah Lebaran.

Baca: Gerindra: Pertemuan Prabowo dan SBY Digelar Setelah Lebaran

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan pertemuan akan berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta. Menurut dia, pertemuan itu sekaligus kunjungan balasan SBY setelah Juli tahun lalu Prabowo berkunjung ke rumah SBY di Puri Cikeas, Bogor.

Advertising
Advertising

Ferdinand mengatakan para pejabat kedua partai akan mengawali pertemuan terlebih dulu sebelum SBY dan Prabowo bertemu nantinya. "Mungkin di tingkat sekretaris jenderal dulu untuk mengawali pembicaraan sebelum sampai pada pertemuan puncak antara SBY dan Prabowo," ujarnya.

Baca: Bentuk Koalisi Kerakyatan, Demokrat Akan Ajukan JR UU Pemilu

Kendati bersiap menggelar pertemuan dengan Gerindra, Ferdinand berkukuh Demokrat tak tertarik dengan koalisi keumatan. Koalisi keumatan sebelumnya dicetuskan oleh pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Rizieq mendorong Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang bergabung dan membentuk koalisi keumatan itu.

Ferdinand mengatakan Demokrat tetap ingin menggunakan nama koalisi kerakyatan. Dia berpendapat nama koalisi keumatan mengesankan kelompok muslim saja dan kurang merangkul kelompok lainnya. Ferdinand tetap khawatir kendati sejumlah politikus PKS, Gerindra, dan PAN mengatakan bahwa koalisi keumatan tersebut tidak terbatas pada umat Islam saja. "Kami mendukung apapun namanya, tapi kami memang lebih suka mengunakan nama kerakyatan. Karena umat juga ada dalam kata rakyat," ujarnya.

Baca: SBY: Saya Nggak Mau Bicara Politik Dulu

Berita terkait

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

33 menit lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

55 menit lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

10 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

14 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

14 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

15 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

17 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

18 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya