Jokowi Minta Pendapat Komnas HAM soal Dewan Kerukunan Nasional

Sabtu, 9 Juni 2018 16:45 WIB

Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam usai diskusi soal RUU Terorisme di bilangan Menteng, Jakarta, 19 Mei 2018. TEMPO/M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufak Damanik mengaku diminta pendapatnya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai Dewan Kerukunan Nasional. DKN adalah badan pemerintahan baru yang bertugas menyelesaikan konflik sosial, termasuk kasus-kasus pelangaran HAM masa lalu.

Taufan mengatakan pada dasarnya Komnas HAM merujuk pada Pasal 47 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, yaitu penyelesaian pelanggaran HAM berat bisa ditempuh dengan jalan pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.

"Tapi, UU KKR sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. Maka dengan demikian, satu-satunya peluang adalah dengan kebijakan politik dari Presiden," kata Taufan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat, 8 Juni 2018.

Baca: Komnas HAM Tanya Komitmen Jaksa Agung Soal Kasus Pelanggaran HAM

Taufan pun mengingatkan kepada Jokowi bahwa pembentukan sebuah badan untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu harus memperhatikan sejumlah hal. Pertama, ia menyebutkan bahwa harus ada langkah-langkah pengungkapan kebenaran dari peristiwa pelanggaran HAM berat itu.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, kata Taufan, harus ada pernyataan penyesalan atau maaf atas nama negara kepada korban dan seluruh masyarakat Indonesia. "Setelah itu kemudian ada upaya rekonsiliasi maupun rehabilitasi terhadap korban maupun keluarganya," ujarnya.

Baca: Komnas HAM Menilai Pelanggaran HAM di Dunia Pendidikan Meningkat

Pemerintah sepakat membentuk DKN untuk menyelesaikan konflik sosial, termasuk pelanggaran HAM masa lalu. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa penyelesaian oleh DKN akan dilakukan tanpa proses peradilan.

Dalam pertemuan dengan Komnas HAM, Presiden Jokowi juga mengundang Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Adapun pejabat yang mendampingi Jokowi antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

4 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

5 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

5 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

6 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

6 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

7 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

9 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

10 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya