Menjelang Lebaran, Polri Terus Lakukan Pengawasan Sel-sel Teroris

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Sabtu, 9 Juni 2018 06:52 WIB

Anggota Polres Tasikmalaya Kota berjaga saat penggeledahan di rumah terduga teroris di kawasan Aboh, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, 29 Mei 2018. Densus 88 mengamankan anak panah, golok besar, senapan angin, buku berisi jihad, dan dokumen serta laptop dari satu rumah pribadi dan dua rumah kontrakan warga berinisial GL, DD, dan AJ, yang terduga terlibat jaringan teroris. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI atau Polri terus melakukan pengawasan terhadap sel-sel 96 terduga teroris yang ditangkap pasca-kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

"Kami tetap melakukan pengawasan dan monitoring sel-sel. Dari yang ditangkap akan berkembang terus," ucap Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Juni 2018.

Baca: Pasca-Rusuh Brimob Polri Tangkap 96 Tersangka Teroris

Dengan alasan pengamanan ekstra, polisi kini menambah satuan tugas (satgas) antiteror untuk mengantisipasi terorisme. Setyo mengatakan 16 satgas antiteror yang sudah ada dirasa kurang masif. Untuk menanggulangi potensi bahaya di tiap wilayah, Polri pun membutuhkan satgas antiteror lebih banyak.

"Pemetaan kami, di wilayah kerja 34 polda ada sel-sel (teroris). Sebab itu, Kapolri minta Densus 88 membina satgas-satgas antiteror daerah. Jadi, satgas antiteror daerah ini di bawah binaan Densus 88 Antiteror, tapi mereka berada di polda masing-masing. Personelnya juga di polda masing-masing," ujar Setyo.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan polda membentuk satgas antiteror untuk mengantisipasi serangan aksi teror menjelang Idul Fitri dan agenda besar lain.

Baca: Marak Terorisme, Polri Akan Tambah Jumlah Densus 88 di Daerah

"Saya sudah minta kepolisian daerah membentuk satgas antiteror guna membantu tim Densus 88," ucap Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa, 5 Juni 2018.

Tito menuturkan tugas satgas antiteror ini adalah memantau jaringan-jaringan di daerah yang tidak aktif tapi potensial untuk melakukan penyerangan. Hal itu, ujar Tito, belajar dari aksi serangan bom bunuh diri di Surabaya beberapa waktu lalu.

Berita terkait

IM57+ Institute Nilai Penanganan Kasus Firli Bahuri sebagai Pertaruhan Integritas Presiden

57 menit lalu

IM57+ Institute Nilai Penanganan Kasus Firli Bahuri sebagai Pertaruhan Integritas Presiden

Ada kekhawatiran posisi Firli Bahuri yang pernah menjabat Ketua KPK berpotensi digunakan sebagai bahan bargaining dalam penanganan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

11 jam lalu

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

Ketua Kompolnas: Polri perlu didukung dalam profesionalismenya sesuai dengan rencana strategis Polri dan dalam koridor program prioritas pemerintah

Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

14 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

Budi Gunawan resmi menjabat sebagai Ketua Kompolnas periode 2024-2028.

Baca Selengkapnya

Ketua Kompolnas Budi Gunawan: Polri Perlu Didukung untuk Bantu Program Prioritas Pemerintah

16 jam lalu

Ketua Kompolnas Budi Gunawan: Polri Perlu Didukung untuk Bantu Program Prioritas Pemerintah

Ketua Kompolnas Budi Gunawan menyebut Polri perlu diberdayakan dan terus dibangun.

Baca Selengkapnya

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

1 hari lalu

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

Polri menyatakan 600 personel itu nantinya akan menyiapkan dan membantu ketahanan pangan dan pemenuhan makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

1 hari lalu

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk penyusunan MoU penegakan hukum di masalah kehutanan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

1 hari lalu

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

Pegawai Kementerian Komdigi diduga terlibat kasus judi online. Tak kurang 1.000 situs judi online dijaga agar tak diblokir. Berapa keuntungannya?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

3 hari lalu

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

Pada 8 Oktober lalu, Bareskrim Polri sudah menangkap 7 tersangka dalam kasus situs judi online sindikat Cina 8787 Slotini.

Baca Selengkapnya

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

5 hari lalu

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

Otoritas Jasa Keuangan terus memburu eks CEO PT Investree Radika Jaya (Investree) Adrian Asharyanto Gunadi yang diduga berada di luar negeri. Bekas pucuk pimpinan perusahaan pinjaman online (pinjol) itu diduga menghimpun dana tanpa izin atau tindak pidana di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

5 hari lalu

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

Sosialisasi rekrutmen personel ketahanan pangan Polri dilakukan November dan mulai dibuka pendaftaran pada Desember.

Baca Selengkapnya