Polisi Bidik Dua Rekan Tersangka Terorisme di Universitas Riau

Reporter

Andita Rahma

Selasa, 5 Juni 2018 07:49 WIB

Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda Riau melakukan penyisiran di gedung GOR FISIP Universitas Riau, Sabtu, 2 Juni 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan penyidik berpotensi menetapkan dua saksi kasus terorisme di Universitas Riau sebagai tersangka. “Tapi penyidik memerlukan bukti-bukti lain untuk menjerat dua saksi ini ketika akan dinaikkan sebagai tersangka,” kata Iqbal di Markas Besar Polri, Senin, 4 Juni 2018.

Dua saksi itu adalah RB dan OS, yang merupakan rekan tersangka Muhammad Nur Zamzam alias Zamzam alias Jack. Ketiga alumnus Universitas Riau ini ditangkap di gedung Gelanggang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Sabtu pekan lalu. Polisi kemudian menetapkan Zamzam sebagai tersangka, sedangkan RB dan OS masih berstatus saksi. Dalam pemeriksaan, ketiganya mengaku berniat meledakkan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Riau dan gedung DPR RI.

Baca: Polisi: Terduga Teroris Pilih Kampus Universitas Riau karena Aman

Dari penggeledahan di gedung Gelanggang Mahasiswa, polisi menyita 2 buah bom pipa yang sudah jadi, 2 buah busur dan 8 buah anak panah, 1 buah senapan angin, 1 video tentang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), serta beberapa buku teknik merakit bom dan bertahan hidup. Polisi juga menemukan bahan peledak triacetone triperoxide (TATP) yang sudah jadi serta bahan peledak lain, seperti pupuk KNO3, sulfur, gula, dan arang.

Iqbal menyebutkan, kepolisian akan menelusuri aliran dana Zamzam dan keterkaitannya dengan kelompok Jamaah Ansharud Daulah serta penyerang markas Kepolisian Daerah Riau. Polisi juga akan menyelidiki asal bahan pembuat bom ataupun pemesannya. “Pasti kami telusuri. Tim itu bercabang-cabang dan ada sub-tim yang akan menyelidiki bidang anggaran,” ujarnya.

Baca: Penangkapan di Universitas Riau dan Radikalisme di Kampus

Pengamat terorisme Al Chaidar menyebutkan paham radikalisme dan terorisme sudah lama merasuki lingkungan kampus. Infiltrasi ini, menurut dia, makin intensif sejak ISIS dideklarasikan pada 2013. “Mereka mendeklarasikannya di mana-mana, termasuk di kampus-kampus,” ujar Al Chaidar ketika dihubungi, Senin, 4 Juni 2018.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Al Chaidar berujar, jumlah mahasiswa yang terlibat dalam paham radikal dan terorisme tidak terlalu banyak. Berdasarkan penelitiannya, baru ada delapan mahasiswa yang terlibat dan terbukti secara langsung selama kurun 2000-2018. “Itu juga tidak ada dari kampus terkenal, yang bagus-bagus tak ada,” ucapnya.

Baca: Begini Kedekatan Terduga Teroris di Universitas Riau dengan JAD

Menurut Al Chaidar, pemerintah belum perlu meningkatkan pengawasan di lingkungan kampus. Sebab, kampus telah memiliki mekanisme perlindungan diri terhadap ajaran terorisme. Dia mencontohkan munculnya gerakan mahasiswa menolak paham radikal di berbagai kampus. “Daya kritis itu sebagai autoimun.”

SYAFIUL HADI

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

6 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

13 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

16 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

37 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

38 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

44 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya