Pasca-Serangan, Anak Jamaah Ahmadiyah Lombok Timur Tak Bisa Ujian

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Juli Hantoro

Senin, 28 Mei 2018 15:23 WIB

Penyerangan, perusakan rumah dan pengusiran terhadap warga Ahmadiyah Lombok Timur. twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lombok Timur untuk menjamin pendidikan anak-anak Jamaah Ahmadiyah yang terusir dari rumah mereka di Desa Greneng, Lombok Timur.

"Kami telah berkomunikasi dengan gubernur dan menyurati jajaran pemerintah daerah NTB," ujar Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti saat ditemui di kantornya, Senin 28 Mei 2018.

Sekelompok orang menyerang, merusak, dan mengusir penganut Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu dan Ahad, 19-20 Mei 2018.

Baca juga: Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Mereka merusak enam rumah dan mengusir tujuh kepala keluarga dan 24 orang dari Dusun Grepek Tanak Eat. Selain itu peralatan rumah tangga dan elektronik, empat sepeda motor hancur.

Advertising
Advertising

Retno mengatakan ada 12 anak yang sekarang berdiam di balai latihan kerja daerah beserta tujuh kepala keluarga lainya akibat serangan tersebut. Sejak berada di sana, anak-anak usia SD dan SMP tersebut tidak berani untuk pergi ke sekolah akibat trauma dan takut setelah peristiwa pengusiran tersebut.

Akibatnya, kata Retno, Senin ini merupakan hari pertama ujian naik kelas, dan 12 anak tersebut masih belum berani untuk pergi ke sekolah. Dalam surat KPAI tersebut, kata dia, pihaknya memberikan opsi untuk ujian susulan atau mengadakan ujian di balai kerja dinas.

Baca juga: Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

KPAI, kata Retno menyesalkan aksi intoleransi tersebut. Menurut dia, 12 anak tersebut merupakan korban karena bukan keinginan mereka untuk ikut menganut keyakinan Ahmadiyah. "Anak di situ korban, mereka tidak bisa memilih untuk tidak ikut dengan keyakinan orang tuanya," ujarnya.

Selain itu, kata Retno, KPAI juga meninta Kementerian Sosial utuk memberikan bantuan baik formil dan materil, khusunya untuk tempat tinggal kepada para keluarga jamaah Ahmadiyah tersebut.

Berita terkait

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

13 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

17 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

40 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

41 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

46 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

46 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

49 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi tetapkan ibu kandung bunuh anaknya sendiri di Bekasi sebagai tersangka. KPAI mengambil tindakan cepat.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

49 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

58 hari lalu

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

Kasus dugaan penganiayaan santri di sebuah pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur, menuai reaksi dari Kemenag, KPAI, dan PPPA. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

58 hari lalu

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

KPAI akan melakukan pengawasan ke Kediri bersama tim untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya