Begini Cara 2 Perempuan Penyusup ke Mako Brimob Belajar Terorisme

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 27 Mei 2018 15:04 WIB

Komik Mako Brimob - 36 Jam yang Mencekam (Kendra Paramita)

TEMPO.CO, Jakarta - Siska Nur Azizah dan Dita Siska Millenia, dua perempuan yang ditangkap saat hendak menyusup ke Markas Komando Brigade Mobil atau Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok mengatakan mempelajari pemikiran terorisme melalui media sosial. Mereka berdua tergabung dalam sebuah grup bernama 'Turn Back Crime' di aplikasi Telegram.

“Saya belajar otodidak dari berbagai grup WhatsApp dan channel Telegram sejak November tahun lalu, dan situs-situs Internet,” kata Dita seperti dikutip Majalah Tempo.

Baca juga: 56 Tahanan Teroris Mako Brimob Dipindahkan ke Rutan Gunung Sindur

Dua perempuan yang berstatus pelajar itu, sebelumnya bikin geger gara-gara ditangkap di Markas Komando Brigade Mobil di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu, 12 Mei 2018. Detasemen Khusus Antiteror 88 menuduhnya hendak menyerang polisi sebagai balas dendam kematian narapidana teroris dalam kerusuhan di rumah tahanan Mako Brimob sehari sebelumnya.

Siska dan Dita mengaku datang ke Depok untuk memberi bantuan makanan bagi tahanan yang mereka kira masih dikepung. Mereka mengetahui perkembangan kerusuhan melalui sejumlah sumber, salah satunya melalui saluran grup ‘Turn Back Crime’ itu.

Advertising
Advertising

Ketika di grup bersahut-sahutan permintaan anggotanya untuk merapat ke Mako Brimob, Siska dan Dita segera menyusun rencana. Dita akan bertemu Siska di Bandung, lalu sama-sama ke Depok.

Dita menceritakan cara dia bisa bergabung ke dalam grup tersebut. Ia mengatakan awalnya ingin belajar ilmu agama melalui media sosial sejak November 2017. Lalu, dia berkenalan dengan akun bernama Ikhwan di Instagram.

Dita suatu ketika membuat status di instagram soal kesukaannya kepada sebuah grup nasyid. Ikhwan mengomentari juga suka dengan grup nasyid itu dan menawarkan koleksi nasyid kepada Dita.

Baca juga: Besok Sidang Tuntutan, Aman Abdurrahman Masih Aman di Mako Brimob

Dita mau menerima koleksi nasyid Ikhwan. Ikhwan meminta dia membuat akun di aplikasi pesan instan Telegram. Melalui Telegram, Ikhwan mengirim banyak koleksi nasyid kepadanya. Setelah beberapa waktu, Ikhwan memasukan Dita ke grup Mujahidin Indonesia. Rupanya, grup itu memiliki banyak tautan yang terhubung dengan grup lain, salah satunya ‘Turn Back Crime’.

Di grup itu, Dita mengatakan banyak belajar soal Daulah Islamiyah atau Negara Islam (Islamic State). Ia ingin Indonesia dan seluruh dunia menjadi Negara Islam. Dita bermimpi bisa berangkat ke Suriah bergabung dengan pasukan ISIS untuk berjihad. “Kalau perempuan belum menikah, boleh angkat senjata,” ujarnya.

Dari grup itu pula, Dita mengenal Siska pada 2017. Sejak itu, keduanya sering berdiskusi soal agama. “Langsung japri-japrian, pendekatan,” kata Dita. Ia mengaku nyambung dengan Siska karena merasa satu pikiran dan akidah. “Kami fokus belajar, misalnya, Islamic State (IS) itu seperti apa. Kalau apa yang Rasul ajarkan memang sesuai (dengan IS), why not?” ujar Siska.

Baca selengkapnya di Majalah Tempo edisi 28 Mei 2018

Berita terkait

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

8 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

32 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

33 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

39 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

54 hari lalu

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

Program Desa Siapsiaga merupakan pelibatan semua unsur masyarakat di desa dalam mencegah terorisme.

Baca Selengkapnya

Tabrak Satu Keluarga Muslim Hingga Tewas, Pria Kanada Dihukum Seumur Hidup

23 Februari 2024

Tabrak Satu Keluarga Muslim Hingga Tewas, Pria Kanada Dihukum Seumur Hidup

Seorang pria Kanada pada Kamis dihukum seumur hidup setelah menabrak hingga tewas empat anggota keluarga Muslim pada 2021

Baca Selengkapnya