Kata Sultan HB X Soal Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi

Kamis, 24 Mei 2018 14:18 WIB

Petugas menunjukkan catataan seismograf letusan freatik Gunung Merapi di kantor BPPTKG DI Yogyakarta, 21 Mei 2018. Gunung Merapi tercatat meletus freatik pada Senin (21/5) pukul 01.25 WIB selama 19 menit dengan tinggi kolom 700 meter dan pukul 09.38 WIB selama 6 menit dengan ketinggian kolom mencapai 1.200 meter, tetapi status Gunung Merapi aktif normal. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, terkait meningkatnya aktivitas Gunung Merapi dalam sepekan terakhir ini.

Sultan HB X datang ditemani putri keduanya Gusti Kanjeng Ratu Condro Kirono serta Kepala Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY Biwara Yuswantana. Sultan HB X ingin mengetahui perkembangan terkini terkait erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada dini hari dan pagi hari tadi.

Baca juga: Gunung Merapi Meletus Lagi, Kali Ini Asap Letusan Paling Tinggi

“Saya minta masyarakat waspada namun tetap tenang dengan aktivitas Gunung Merapi saat ini,” ujar Sultan.

Sultan HB X menuturkan, kondisi Merapi yang belakangan terakhir terus mengalami erupsi freatik dan statusnya meningkat menjadi waspada ini belum bisa diketahui kapan selesainya.

Advertising
Advertising

“Meskipun sekarang ada kecenderungan, kalau gas (hasil erupsi freatik) yang keluar saat ini mengalami penurunan,” ujar Sultan. Penurunan yang dimaksud terkait durasi keluarnya gas dari gunung yang biasanya empat menit tapi sekarang dua menit.

“Yang penting kita tetap harus waspadai apa yang terjadi karena kita tidak tahu ke depannya,” ujarnya.

Raja Keraton Yogyakarta itu menuturkan, kasus erupsi Merapi ini berbeda dengan bencana lain seperti gempa bumi yang tak ada peringatannya. Erupsi Merapi yang terjadi biasanya selalu ada tahapan-tahapan yang bisa menjadi warning bagi warga.

“Kalau Merapi kan ada tahap, dari normal, ke waspada, lalu siaga, baru awas, jadi kan tidak mendadak meletusnya,” ujarnya. Sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi untuk menekan jumlah korban akibat meletusnya Gunung Merapi.

“Tinggal manut ora (menurut tidak) warganya (untuk diminta mengantisipasi dampak erupsi),” ujarnya.

Sultan pun tak mempermasalahkan ketika sejumlah warga di lereng Gunung Merapi saat ini sebagian memilih mengungsi karena masih takut. “Kalau memang warga masih takut (kondisi erupsi), ya tak masalah kalau masih memilih mengungsi, tetap kami fasilitasi, rasane wong kan bedo-bedo (perasaan orang kan berbeda-beda),” ujarnya.

Sultan sendiri menilai warga lereng Merapi sendiri sebenarnya sudah cukup memahami dan tahu kondisi Gunung Merapi. Sehingga langkah-langkah warga untuk mengungsi atau pergi ketika terjadei erupsi cukup dipahami baik. Sebab, Merapi sendiri termasuk gunung yang cukup aktif dengan siklus letusannya.

Baca juga: Penjelasan BPPTKG Soal Pijar Merah Letusan Freatik Gunung Merapi

“Biasanya warga Merapi itu sudah menyimpan barang, pakaian, atau surat berharga di kantong, sehingga pas Merapi meletus mereka bisa langsung ambil barangnya dan pergi,” ujarnya.

Dengan kondisi pengetahuan warga Merapi yang sudah relatif paham soal langkah-langkah pengamanan itu, Sultan HB X menuturkan bukan sosialisasi yang utama dibutuhkan warga. Melainkan perkembangan informasi dari aktivitas Gunung Merapi tiap saat.

Sultan pun menjelaskan, terkait warga yang mengungsi saat ini, secara teknis kebutuhannya akan dibantu pemerintah. Anggaran bantuan untuk pengungsi pertama akan dikucurkan oleh pemerintah Kabupaten Sleman yang wilayahnya termasuk kawasan lereng Merapi. Jika anggaran untuk bantuan pengungsi tak mencukupi baru pemerintah provinsi bergerak membantu setelah ada permohonan.

“Dalam APBD itu semua pasti ada anggaran untuk (penanganan bencana) itu,” ujarnya.

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

3 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

17 hari lalu

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

18 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

19 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

34 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

35 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya