Survei: Mayoritas Publik Tak Setuju Gerakan #2019GantiPresiden

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 22 Mei 2018 20:43 WIB

Spanduk berukuran besar bertuliskan #2019GantiPresiden saat Deklarasi Akbar Relawan #2019GantiPresiden di depan pintu barat daya Monas, Jakarta, 6 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indo Barometer menunjukkan mayoritas publik mengetahui gerakan #2019GantiPresiden. Sebanyak 54,5 persen responden menyatakan mengetahui gerakan itu, sementara 40,7 persen tidak tahu.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, dari responden yang tahu gerakan itu, 61,1 persen di antaranya menyatakan tidak setuju. "Sebanyak 34,1 persen publik setuju dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab," ujarnya di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.

Baca: 5 Fakta Terkait Rencana Deklarasi #2019GantiPresiden

Publik yang setuju akan gerakan itu, kata Qodari, mempunyai tiga alasan utama, yakni 26,6 persen menginginkan perubahan, 14,3 persen memiliki hak demokrasi, dan 12,3 persen menyatakan ada calon presiden yang lebih baik.

Adapun tiga alasan utama publik tidak setuju dengan gerakan #2019GantiPresiden adalah 29,1 persen menginginkan Joko Widodo melanjutkan pembangunan, 13,1 persen menilai kinerja Jokowi terbukti, dan 7,8 persen menyatakan puas dengan kinerja Presiden.

Qodari mengimbuhkan, dari distribusi pilihan presiden terhadap publik yang setuju dan yang tidak setuju dengan gerakan #2019GantiPresiden, 49,5 persen publik yang menyatakan setuju akan mendistribusikan suaranya kepada Prabowo Subianto serta 33,3 persen terdistribusi kepada Jokowi.

Simak: Gerakan #2019GantiPresiden Pertimbangkan Dukungan ke Jokowi

Sedangkan 52,3 persen publik yang tidak setuju dengan gerakan itu akan mengalirkan suaranya kepada Jokowi dan 19 persen suara akan terdistribusi kepada Prabowo.

Dalam survei yang sama, Qodari menuturkan mayoritas publik atau 55,5 persen responden menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden pada periode 2019-2024. Sebanyak 30,2 persen menyatakan tidak ingin, sementara 14,3 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei
Indo Barometer dilaksanakan pada 15-22 April 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200. Adapun margin of error survei ± 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

Berita terkait

Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: Generasi Baby Boomers Banyak Belum Tentukan Pilihan, Mengapa?

16 jam lalu

Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: Generasi Baby Boomers Banyak Belum Tentukan Pilihan, Mengapa?

Dalam survei ini, Litbang Kompas memetakan latar belakang pemilih berdasarkan tingkat usia.

Baca Selengkapnya

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

18 jam lalu

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika-Hendi dan Pramono-Rano unggul atas rivalnya di Pilkada Jakarta dan Jateng.

Baca Selengkapnya

Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: RK-Suswono Unggul di Pemilih Generasi Muda, Pramono-Rano di Orang Tua

18 jam lalu

Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: RK-Suswono Unggul di Pemilih Generasi Muda, Pramono-Rano di Orang Tua

Survei Litbang Kompas juga memetakan latar belakang pemilih berdasarkan tingkat usia.

Baca Selengkapnya

Profil Hanta Yuda, Pendiri dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

18 jam lalu

Profil Hanta Yuda, Pendiri dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

Poltracking mendapat sanksi dari Dewan Etik Persepsi ihwal surveinya tentang tingkat elektabilitas Pilgub Jakarta. Berikut profil pendiri Poltracking.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

19 jam lalu

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan paslon Pramono-Rano unggul dari RIDO dan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, Unggul Tipis dari Ridwan Kamil-Suswono

20 jam lalu

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Pramono-Rano 38,3 Persen, Unggul Tipis dari Ridwan Kamil-Suswono

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan keunggulan Pramono-Rano unggul dari Ridwan Kamil-Suswono.

Baca Selengkapnya

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Dukungan di 7 Negara Bagian

1 hari lalu

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Dukungan di 7 Negara Bagian

Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat di tujuh negara bagian di Amerika Serikat dua hari menjelang pilpres AS 2024 berdasarkan survei.

Baca Selengkapnya

3 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Ketat dalam Sejumlah Survei

2 hari lalu

3 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Ketat dalam Sejumlah Survei

Sebuah survei mengungkap Kamala Harris unggul di negara bagian Iowa, padahal selama dua kali pilpres Donald Trump selalu unggul di negara bagian itu

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Akui Elektabilitasnya Naik-Turun Berdasarkan Survei: Bukan Penentu Takdir

4 hari lalu

Ridwan Kamil Akui Elektabilitasnya Naik-Turun Berdasarkan Survei: Bukan Penentu Takdir

Ridwan Kamil tak menampik elektabilitasnya dalam berbagai survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 masih naik-turun.

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Perilaku Belanja Konsumen Indonesia saat Mega Sales Day

4 hari lalu

Survei Meta Ungkap Perilaku Belanja Konsumen Indonesia saat Mega Sales Day

Meta dan YouGov melakukan survei perilaku belanja terhadap 1.777 konsumen di Indonesia saat Mega Sales Days. Ungkap 5 wawasan berikut ini.

Baca Selengkapnya