Mengapa Bom di Surabaya? Ini Kata Pengamat Terorisme

Jumat, 18 Mei 2018 07:55 WIB

Polisi berjaga saat berlangsung penggeledahan di rumah terduga teroris di kawasan Dukuh Pakis, Surabaya, 17 Mei 2018. Penggeledahan dalam rangka penyelidikan lanjutan pascapenangkapan terduga teroris pasca Bom Surabaya. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan narapidana terorisme yang kini menjadi pengamat terorisme, Ali Fauzi Manzi, mengatakan bom Surabaya pada Ahad, 13 Mei 2018, sebagai miftahus shirok. Dengan meledakkan bom di Surabaya, diharapkan bisa dilakukan di kota lain karena Surabaya termasuk kota besar. "Dan berhasil mereka lakukan di Riau. Ternyata mifrahus shirok yang mereka inginkan di Pekanbaru." kata Ali dalam Diskusi LIPI dengan tema "Memutus Mata Rantai Terorisme, Mungkinkah?" di kantor LIPI, Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018.

Ali mengatakan pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya dalam satu keluarga termasuk jaringan baru teroris. Polisi pun tidak mengetahui keberadaan mereka.

Baca: Risma Bentuk Trauma Center untuk Anak Pelaku Teror Bom Surabaya ...

Di kalangan para teroris, Surabaya dikenal sebagai tempat reproduksi para calon teroris. "Berapa banyak pemain asal Surabaya? (Kasus) Bom Bali 1, Marriot 1, Marriot 2, Kedubes Australia, pelakunya berasal dari Surabaya." jarnya. Namun sejak 2000 Surabaya tidak tersentuh ledakan bom.

Namun kali ini teror itu berdalih daf'us shoo'ii alias jihad dalam perspektif mereka untuk mengambil kehormatan. Ali mengatakan isu yang berkembang di kalangan jaringan teroris tentang kerusuhan Mako Brimob bukanlah soal nasi bungkus, namun karena adanya akhwat atau perempuan yang melalui pemeriksaan ditelanjangi, menurut informasi yang beredar. "Bahasa mereka, dia disekap. Hal membuat napi teroris di dalam sel emosi dan terbakar."

Advertising
Advertising

Ali mengatakan salah satu pelaku bom di Surabaya, Dita Supriyanto, suami dan ayah dari pelaku lainnya, punya hubungan dengan narapidana terorisme. "Pelaku bom bunuh diri Surabaya punya gen teroris. Dita Supriyanto sesungguhnya adalah ponakan Sukastopo," ujar Ali.

Baca: Anak Perempuan Selamat dari Ledakan Bom di Mapolrestabes ...

Sukastopo ditangkap pada akhir 2002 karena terlibat dengan bom Bali I. Anak laki-lakinya juga disergap karena kasus yang sama. Ali pun memperlihatkan sebuah video seruan untuk meneror yang didasari dari kejadian di Markas Brimob. Yakni sebuah larangan kepada para napi di Mako Brimob untuk damai dengan polisi. "Diskusi dengan polisi dianggap haram oleh mereka."

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan serangkaian peledakan bom belakangan ini, di antaranya adalah bom Surabaya, dilakukan oleh jaringan Jamaah AnsharutDaulah. "Saya berani tunjuk hidung," kata Kapolri.

Berita terkait

Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

24 hari lalu

Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

Wahid Foundation menyatakan melalui kemitraan yang erat pemangku kepentingan dari berbagai sektor bisa berbagi pengalaman dan solusi.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

25 hari lalu

Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

Rektor UIN Jakarta mengomentari ceramah Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, yang membahas soal ekstremisme.

Baca Selengkapnya

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

38 hari lalu

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

Khoirul Anam blak-blakan mulai dari pelatihan militer yang dijalani anggota Jamaah Islamiyah hingga kekuatan tempur mereka

Baca Selengkapnya

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

38 hari lalu

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

Ada konsekuensi yang harus dibayar setelah organisasi Jamaah islamiyah

Baca Selengkapnya

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

38 hari lalu

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi terakhir Jamaah Islamiyah atau JI, Para Wijayanto menceritakan proses evaluasi hingga alasan deklarasi pembubaran organisasi.

Baca Selengkapnya

BNPT: Bali Work Plan Turunkan Ancaman Terorisme di ASEAN

39 hari lalu

BNPT: Bali Work Plan Turunkan Ancaman Terorisme di ASEAN

Sebanyak 63 aksi yang tersebar dalam 4 pilar utama telah diimplementasikan oleh badan-badan sektoral ASEAN, mitra dialog/pembangunan, entitas PBB, serta organisasi internasional yang relevan.

Baca Selengkapnya

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

40 hari lalu

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

Direktur Pencegahan BNPT menekankan anak muda, generasi Z dan generasi Alpha, harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sehingga tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya

BNPT Segera Bentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Papua Barat

41 hari lalu

BNPT Segera Bentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Papua Barat

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT merupakan mitra strategis BNPT di bidang pencegahan terorisme, sekaligus memberdayakan perempuan, anak, dan remaja.

Baca Selengkapnya

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

47 hari lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Eddy Hartono Ungkap Arahan dari Presiden Jokowi

55 hari lalu

Kepala BNPT Eddy Hartono Ungkap Arahan dari Presiden Jokowi

Irjen Polisi Eddy Hartono dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPT yang baru pada hari ini.

Baca Selengkapnya